Tak ada Amien Saat Milad Bicara Muhammadiyah Sebagai Pemersatu

Sabtu, 18 November 2017 10:48 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, 8 November 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, YOGYAKARTA --- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bicara penting di perayaan Milad 105 Muhammadiyah di Keraton, Jumat 17 November 2017. Sayangnya, pidato Haedar Nashir soal bagaimana warga Muhammadiyah menjadi kekuatan pemersatu yang mengayomi, memoderasi, dan menguatkan kebersamaan seluruh warga bangsa tak dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk mantan Ketua Umum Amien Rais.

Dalam pidatonya, Haedar Nasir mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo ketika membuka Milad Muhammadyah ke 105 yang digelar di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Jumat petang 17 November 2017. "'Mayoritas melindungi minoritas, dan minoritas menghargai mayoritas' begitu ujar presiden Joko Widodo," ujar Haedar dihadapan ribuan peserta milad.

BACA:Milad Muhammadiyah Kali Ini di Keraton, Penuh Aneka Tradisi

Haedar juga mengingatkan, umat Islam khususnya warga Muhammadyah wajib menjadi kekuatan pemersatu yang mengayomi, memodernisasi, dan menguatkan kebersamaan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia. "Ketika ada retak sesama anak bangsa harus menjadi golongan yang mendamaikan dan memberi solusi," kata Haedar di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jumat malam.

Amien Rais (kanan) bersama Ahmad Watik Pratiknya saat menghadiri Muktamar Muhammdiyah ke-42 di Yogyakarta, 1990. Dok. TEMPO/Hari WahyudiMenurut Haedar, warga dan keluarga besar Muhammadiyah perlu terus belajar pada jiwa kenegarawanan para tokoh Muhammadiyah sejak Kiyai Ahmad Dahlan hingga generasi sesudahnya dalam memupuk kebersamaan dan cinta bangsa.

Advertising
Advertising

"Jangan sampai kita bicara indah tentang ukhuwah kebangsaan, tetapi hasrat 'ananiyah-hizbiyah' jauh lebih besar ketimbang pengorbanan untuk hajat hidup bangsa secara keseluruhan karena yang dipikirkan hanya kepentingan golongan sendiri," kata dia.

Baca: Milad Ke-108 Hijriah, Muhammadiyah Ajak Jaga Persatuan

Ia menceritakan, saat Ki Bagus Hadikusumo (tokoh Muhammadiyah) bersama tokoh Islam lainnya menyampaikan gagasan keislaman dan kebangsaan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah itu dengan tegas menyatakan bahwa dirinya adalah seorang bangsa Indonesia tulen dan sebagai Muslim yang mempunyai cita-cita Indonesia Raya dan Merdeka.

Sedangkan Bung Karno, juga bersikap sama di mana pada pidato 1 Juni 1945 tentang Pancasila menyebutkan bahwa di dalam dadanya yang nasionalis tersimpan jiwa Islam.

"Dengan spirit kebangsaan yang menyatu dengan keislaman yang mendalam sebagaimana dicontohkan dua tokoh bangsa itulah Muhammadiyah berkomitmen kuat tetap dan terus berkiprah merekat kebersamaan melalui berbagai kerya nyata berkeunggulan bukan dengan retorika dan keindahan kata-kata," kata dia.

Marpuji Ali, Panitia Milad Muhammadiyah mengaku mengundang seluruh tokoh dalam acara kali ini. Selain Amien Rais, juga Buya Ahmad Syaffi Maarif. Panitia bahkan juga meminta khusus Amien Rais, yang mengkonfirmasi kehadiran adalah Din Syamsuddin. "Saya yakin sedang berhalangan atau sibuk dengan urusan lain sehingga tidak hadir," kata Marpuji Ali. "Yang pasti kami memang sudah undang semuanya (mantan Ketua Umum PP Muhammadyah),"

BACA: Pilgub Jabar, Amien Rais Ajak Muhammadiyah dan Aisyah ke Deddy M

Sedangkan untuk tokoh lain seperti Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memang sengaja tak diundang menghadiri milad. "Milad ini kan hanya semacam acara ulang tahun, kami memang tak mengundang (Presiden dan wakil Presiden)," ujar Marpuji. Berbeda halnya jika acara itu berupa tanwir. Presiden Jokowi sendiri pada Februari 2017 silam hadir dan resmi membuka sidang Tanwir Muhammadiyah di Kota Ambon.

Dalam acara itu para pengurus dan pimpinan Muhammdyah berbagai daerah diwajibkan menggunakan busana khas daerah masing masing. Misalnya para pimpinan pusat dan daerah kompak menggunakan baju peranakan khas abdi dalem Keraton Yogya lengkap dengan blangkon dan surjan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

9 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

21 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

24 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya