Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan didampingi Ketua Pemenangan Pemilu Edhie Baskoro Yudhoyono dan sejumlah kader partai menunjukkan berkas persyaratan setelah melakukan pendaftaran peserta Pemilu 2019 di gedung KPU Pusat, Jakarta, 16 Oktober 2017. Demokrat menjadi partai ke-16 yang mendaftar sebagai partai politik peserta Pemilu 2019. Tempo/Ilham Fikri
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan, hingga saat ini, partainya masih berada di tengah dan akan terus mendukung pemerintah jika programnya mendukung masyarakat.
Edhie menanggapi isu yang beredar terkait dengan semakin mesranya Partai Demokrat dengan pemerintah. Seperti diketahui, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono baru saja menemui Presiden Joko Widodo. Ada kabar, itu adalah sinyal bahwa Demokrat akan merapat ke pemerintah.
"(Tapi) jangan salahkan kami. Kami juga lakukan kritik-kritik disertai solusi. Karena kritik baik merupakan obat mengubah nasib masyarakat dan membangun bangsa ke depannya,” kata Ibas, sapaan Edhie Baskoro.
Ibas mengatakan hubungan baik harus dibina dengan siapa pun, baik rakyat, antartokoh politik, maupun pemerintah. Apalagi, kata dia, Partai Demokrat lahir dari suara rakyat.
"Kami juga ingin menjaga kemesraan dengan pemerintah, kemesraan dengan fraksi-fraksi yang ada di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan dengan teman-teman anggota Fraksi Demokrat," ujar politikus yang juga putra bungsu SBY itu.
Ketika ditanyai apakah hubungan Partai Demokrat dan pemerintah ini akan terus berlanjut membaik, Ibas menjawabnya secara diplomatis. Ia menuturkan partainya harus membangun hubungan yang nyaman dengan siapa pun, apalagi jika hal yang dilakukan sangat positif.
"Kami harus nyaman terhadap sesuatu yang positif. Tapi kami juga tidak segan untuk mengkoreksi jika merasa harus ada yang diperbaiki, (apalagi) sesuatu yang dibuat, dijalankan pemerintah hari ini belum berkenan dengan keinginan rakyat," ucapnya.