Jusuf Kalla: Pulau Reklamasi yang Telah Terbangun Diteruskan

Reporter

Amirullah

Selasa, 31 Oktober 2017 16:06 WIB

Wapres Jusuf Kalla memberi buku pada Anies Baswedan, di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, 13 Oktober 2017. Buku tersebut berisi 100 kota terbaik di dunia versi Lonely Planet. Foto: juru bicara wapres

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pulau reklamasi yang terlanjur sudah jadi bisa tetap dimanfaatkan. Penghentian reklamasi hanya dilakukan pada pulau baru yang belum terbangun.

"Pemerintah juga tidak mengatakan akan melanjutkan, tapi apa yang sudah dijalankan itu diteruskan. Dan saya kira Pemerintah DKI juga sependapat itu," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Selasa, 31 Oktober 2017.

Baca: KPK Dalami Dugaan Korupsi Korporasi dalam Proyek Reklamasi

Pernyataan Kalla itu untuk menjawab pertanyaan soal beda pendapat antara Pemprov DKI Jakarta dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Pemprov DKI mengatakan akan menghentikan reklamasi, sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan reklamasi tak akan dihentikan.

Menurut Kalla, pulau reklamasi yang sudah terbangun tidak mungkin dibongkar. Sebab, ongkos untuk membongkar bisa lebih besar ketimbang membuatnya. Karena itu, Pemprov DKI telah berbicara soal penggunaan pulau yang telah ada (existing).

Advertising
Advertising

Baca: Cerita Lobi Pengembang Pulau Reklamasi ke Anies Baswedan

"Kalau DKI ngomong bagaimana penggunaannya, itu berarti kan yang ada tentu harus dilanjutkan, yang existing. Yang baru tentu tidak," kata Kalla.

Kalla mengatakan dalam pertemuan dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubenur Sandiaga Uno pada Kamis, 26 Oktober 2017, pembicaraan soal reklamasi juga sempat disinggung. Dalam kesempatan itu, dia telah berbicara dengan Anies bahwa persoalan reklamasi harus membawa manfaat bagi masyarakat dan pemerintah.

Karena itu, pulau reklamasi yang sudah terbangun, misalnya Pulau C dan D, harus dimanfaatkan. "Otomatis, karena mau diapakan? Malah lebih rusak lagi kalau tidak dipelihara. Tapi itu harus melalui pengaturan yang menguntungkan masyarakat banyak dan Pemda," ujar Kalla.

Kalla mengatakan saat itu Anies-Sandi merespon bahwa tidak ada cara lain terhadap kasus reklamasi selain memanfaatkan yang sudah ada. "Tidak ada cara lain. Cara lain hanya mebongkar ulang, bagaimana membongkar ulangnya? Tidak dipakai malah lebih merusak. Kalau dipakai kan ada yang memelihara," ujarnya.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

9 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

21 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

39 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya