Status Gunung Agung Turun: Sebagian Pengungsi Kembali ke Rumah
Reporter
Bram Setiawan (Kontributor)
Editor
Widiarsi Agustina
Senin, 30 Oktober 2017 05:30 WIB
TEMPO.CO, KLUNGKUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status awas Gunung Agung menjadi siaga pada Minggu, 29 Oktober 2017 pukul 16.00 Wita. Setelah PVMBG mengeluarkan pernyataan resmi tersebut beberapa pengungsi yang berasal dari desa-desa di luar radius 6 - 7,5 kilometer mulai kembali ke kampung halaman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, Putu Widiada menjelaskan hari ini ada 14 orang yang melapor untuk pulang dari posko pengungsian di Gelanggang Olahraga (GOR) Swecapura. "Mereka dari Desa Muncan pulang mandiri (kendaraan pribadi). Ada 10 orang dari Desa Muncan juga minta diantar (pulang) kami akan fasilitasi (kendaraan) besok," katanya di GOR Swecapura, Minggu, 29 Oktober 2017.
BACA:Status Awas Gunung Agung Diperpanjang Hingga 14 Hari
Berdasarkan informasi pihak BPBD Bali diketahui ada 6 desa yang berada dalam radius bahaya. Sejumlah 6 desa tersebut, yaitu Jungutan, Bhuana Giri, Sebudi, Besakih, Dukuh, dan Ban. Warga dari desa tersebut tetap harus berada di pengungsian.
Kepala PVMBG Kasbani menjelaskan penurunan status dari awas menjadi siaga dinyatakan berdasarkan data aktivitas Gunung Agung. "Ini murni data teknis, tidak ada tekanan (dari pihak mana pun)," katanya. "Pemantauan kami terus berjalan."
Kasbani mengatakan aktivitas gunung api tidak bisa diprediksi secara pasti. Ia mencontohkan letusan Gunung Merapi pada 2006. "Setelah (aktivitas vulkanik) naik, turun, kemudian fluktuatif lalu meletus," ucapnya. Ia juga membandingkan dengan letusan Gunung Merapi pada 2010."Aktivitas naik terus, kemudian meletus," ujarnya.
BRAM SETIAWAN