Panglima TNI Ditolak Masuk AS, Soal Bebas Visa Ditinjau Ulang

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 25 Oktober 2017 07:47 WIB

Pengacara Yusril Ihza Mahendra mendatangai Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok. Yusril sebelumnya mengaku akan mendampingi aktivis Ratna Sarumpaet yang ditahan karena dugaan makar. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden Panglima TNI ditolak masuk ke Amerika Serikat memantik reaksi Yusril Ihza Mahendra. Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia itu meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan bebas visa untuk pelancong asal Amerika Serikat.

Yusril mengharapkan pemerintah dapat bersikap tegas menyikapi insiden Panglima TNI ditolak masuk ke Amerika. Salah satu wujudnya adalah kembali menerapkan asas resiprokal atau timbal-balik dalam kebijakan visa. “Kalau mereka kasih bebas visa, ya kita kasih juga. Kalau mereka tak kasih, kita tidak juga,” katanya seusai sidang uji materi di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2017.

Baca: Kronologi Panglima TNI Ditolak Masuk Amerika

Seperti diketahui, Panglima TNI batal terbang ke Amerika, Sabtu, 21 Oktober 2017, hanya beberapa saat menjelang lepas landas maskapai Emirates pukul 17.50 WIB. Padahal Panglima TNI sudah mendapatkan visa dan berada di bandara.

Larangan itu berasal dari US Custom and Border Protection yang disampaikan Emirates kepada Gatot. Tujuan Gatot ke Amerika adalah memenuhi undangan Komandan Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Jenderal Joseph F. Dunford Jr. untuk menghadiri Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations (VEOs) di Washington, DC, pada 23-24 Oktober 2017.

“Karena rasa hormat, Panglima TNI membalas surat tersebut dan berkenan hadir,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Minggu, 22 Oktober 2017.

Yusril mengaku terusik dengan kebijakan bebas visa yang diberikan pemerintah kepada puluhan negara, termasuk Amerika. Sebaliknya, pelancong asal Indonesia masih tetap mengajukan aplikasi visa apabila hendak berkunjung ke negara-negara tersebut.

“Kita datang ke Kedutaan Besar Australia atau Amerika Serikat, antre di tepi jalan. Kadang-kadang merasa tak enak seolah-olah kita ini bukan warga terhormat di negeri kita sendiri,” ujarnya.

Yusril mengaku menganut asas resiprokal sejak menjadi Menteri Kehakiman era Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Pada masanya, ada 18 negara yang diberikan bebas visa ketika berkunjung ke Tanah Air.

Kedutaan Besar Amerika sendiri telah menyatakan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Namun pemerintah tetap menuntut penjelasan soal ditolaknya Panglima TNI masuk ke Amerika, padahal ia diundang mewakili pemerintah Indonesia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

23 jam lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

8 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

10 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

15 hari lalu

Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

17 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

17 hari lalu

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.

Baca Selengkapnya