3 Tahun Jokowi-JK, ICW Soroti Kinerja Jaksa dan Polisi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 21 Oktober 2017 08:23 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan (kedua kanan) meninjau pameran arsip naskah dan foto dokumentasi pada peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 1 Juni 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan evaluasi tentang penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Anggota Divisi Hukum ICW, Lola Ester, mengatakan lembaganya menyoroti kinerja yang dilakukan kejaksaan dan kepolisian di pemerintahan Jokowi-JK.

"Untuk kejaksaan di tahun ketiga pemerintahan Jokowi-JK ini yang paling penting kita garis bawahi adalah menolak jaksa agung yang berafiliasi dengan partai politik, yang akhirnya bermasalah dengan tindak pidana korupsi," ujar Lola di kantor ICW pada Jumat, 20 Oktober 2017.

Baca: 3 Tahun Jokowi-JK, Persoalan HAM dan Agraria Disorot

Selama kepemimpinan Jaksa Agung HM Prasetyo, Lola mencatat ada tujuh jaksa yang bermasalah secara hukum dan diduga terkait dengan tindak pidana korupsi. "Respons dari Jaksa Agung sendiri ketika KPK melakukan bersih-bersih justru malah tidak sportif," katanya.

Menurut Lola, seharusnya Jaksa Agung berterima kasih kepada KPK karena sudah membantu bersih-bersih untuk memperbaiki kekacauan di Kejaksaan Agung. "Memang ditanggapi dengan positif tapi defensif. Kita juga ingat ketika Jaksa Agung menyatakan bahwa KPK terlalu gaduh dalam melakukan OTT," tuturnya.

Baca: Demo Mahasiswa dan Buruh Evaluasi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Lola pun mengkritik saat Jaksa Agung menyatakan KPK hanya melakukan operasi tangkap tangan receh saat melakukan penangkapan terhadap Kepala Seksi Intel III Kejaksaan Tinggi Bengkulu Parlin Purba. "Justru respons ini menjadi sangat memalukan dan merugikan pemerintahan Jokowi-JK sebagai sebuah kabinet," ucap Lola.

Simak: Demo 3 Tahun Jokowi-JK di Serang Ricuh

Sementara itu, Lola menilai, kepolisian sebagai salah satu penegak hukum yang berada di bawah koordinasi presiden, telah melakukan langkah positif dalam upaya pemberantasan korupsi. Upaya tersebut adalah Kepala Kepolisian RI menerbitkan paket kebijakan internal di kepolisian.

Baca: 3 Tahun Jokowi-JK: Ini Janji Kampanye yang Dilanggar Versi IPS

Kapolri, kata Lola, telah mendorong agar anggotanya tidak lagi hidup bermewah-mewah dan membatasi pengeluaran yang ada di level keluarga agar tidak melampaui pendapatan yang diperoleh anggotanya sendiri. Meski begitu, ada hal yang masih mengganjal terkait dengan kinerja Polri dalam pemberantasan korupsi, yakni penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, yang sampai sekarang tidak ada kejelasannya.

Menurut Lola, perkara Novel ini akan selalu relevan untuk menilai pemerintahan Jokowi-JK karena mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap publik. "Perkara KTP elektronik adalah yang diduga menjadi penyebab, kemudian Novel diserang oleh orang yang tidak dikenal pada April lalu, dan sampai sekarang masih belum ada kejelasan", ujarnya.

Simak: 3 Tahun Jokowi-JK, Demo Mahasiswa di Riau Ricuh

Dorongan publik kepada presiden untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) hanya direspons dengan normatif dan tidak ada tindak lanjut yang lebih jauh. "Akhirnya agenda memperkuat KPK yang ditulis di dalam Nawa Cita tidak terwujud, malah serangan terhadap KPK itu sangat bertubi-tubi dan hampir kolaps," kata Lola.

MOH. KHORY ALFARIZI

Baca juga: Survei Pemilu 2019: Resep Jokowi Kalahkan Penantang Baru

Advertising
Advertising

Berita terkait

Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

20 Februari 2018

Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

Menurut penelitian Indef, Rasio Penciptaan Kerja dalam tiga tahun masa pemerintah Jokowi masih di bawah era pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

15 Februari 2018

Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan bahwa Presiden Jokowi mulai kehilangan dukungan dari kalangan terdidik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

6 Desember 2017

Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

Presiden Jokowi mengklaim kondisi perekonomian saat ini lebih baik daripada 3 tahun lalu ketika ia baru pemerintah, meski pertumbuhan di bawah target.

Baca Selengkapnya

Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

6 November 2017

Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

Jokowi menganggap Kabinet Kerja bekerja dengan memuaskan karena bisa mengikuti ritmenya. Jokowi enggan menjawab reshuffle.

Baca Selengkapnya

Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

6 November 2017

Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

Banyak proyek strategis yang baru selesai di tahun 2020an menurut Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

6 November 2017

Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

Presiden Jokowi menganggap pemerintah akan merugi puluhan triliun jika LRT tidak diprioritaskan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

6 November 2017

Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

Pembangunan akses didahulukan Jokowi dengan pertimbangan bisa memicu transaksi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

6 November 2017

Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

Pengusaha swasta menolak atau enggan mengerjakan proyek-proyek luar Jawa yang ditawarkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

6 November 2017

Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

Presiden Jokowi menganggap 'tekanan' mendorong BUMN lebih inovatif dalam mencari pendanaan infrastruktur

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

6 November 2017

Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak mencari imbal politik dan ekonomi cepat dari proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya