Jusuf Kalla Bertolak ke Turki Hadiri Konferensi Tingkat Tinggi D8

Reporter

Amirullah

Rabu, 18 Oktober 2017 21:42 WIB

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla berpidato dalam pertemuan Leaders' Summit on Peacekeeping dalam rangkaian Sidang Umum PBB di Manhattan, New York, 28 September 2015. Wapres JK menjadi perwakilan Indonesia dalam pertemuan internasional ini. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertolak ke Turki, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu malam, 18 Oktober 2017. Di sana, JK akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Developing 8.

"Keberangkatan JK untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Developing 8 (KTT D8) ke-9 di Istanbul, Turki," kata juru bicara wakil presiden, Husain Abdullah, dalam siaran persnya, Rabu, 18 Oktober 2017.

Baca juga:
Jusuf Kalla dan Buku 100 Kota Terbaik Dunia untuk Anies Baswedan

Dalam kunjungnnya, Pesawat Kepresidenan BBJ 2/A-001 yang membawa rombongan Jusuf Kalla akan transit terlebih dahulu di Abu Dhabi Emirat Arab setelah terbang 8 jam 30 menit, untuk pengisian bahan bakar selama 2 Jam. Setelah itu, rombongan JK akan melanjutkan perjalanan menuju dengan lama perjalanan 4 jam 35 menit. Direncanakan JK dan rombongan tiba di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul Turki pada Kamis pagi, 19 Oktober 2017.

Wapres JK akan mengikuti rangkaian kegiatan KTT D8 ke-9 pada Jumat pagi sampai sore, 20 Oktober 2017. Agendanya, antara lain foto bersama, penyampaian pidato, penyerahan Keketuaan D8 dari Perdana Menteri Pakistan kepada Presiden Turki, penyampaian pidato selamat datang oleh Presiden Turki, kemudian laporan Sekjen D8, dan pernyataan oleh Kepala Negara/Pemerintahan, Deklarasi stanbul 2017, serta Jamuan santap siang oleh Presiden Republik Turki di Istana Dolmabahçe/Balai Muayede dan lain-lain.

"Di KTT D-8 ke-9 ini, akan dikeluarkan Deklarasi Istanbul [Bosphorus], Rencana Aksi Istanbul dan penandatanganan MoU antara D-8 dengan Islamic Development Bank (IDB)," kata Husain.

Simak pula:
JK Kembali Ungkapkan Penolakan Terhadap Densus Antikorupsi Polri

Selesai acara KTT D8, Wapres JK menyempatkan diri melaksanakan ibadah umroh di Saudi Arabia sebelum kembali ke Jakarta pada Senin, 23 Oktober 2017.

D-8 dibentuk melalui Deklarasi Istanbul merupakan hasil KTT pertama D-8 pada 15 Juni 1997 di Istanbul, Turki. Anggotanya delapan negara berkembang yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam), yaitu Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki.

Advertising
Advertising

"D-8 itu kumpulan negara-negara, jadi istilahnya Developing Eight," kata JK saat ditanya awak media di kantornya, Selasa, 17 Oktober 2017.

D8 dibentuk untuk membangun kerja sama industri dan perdagangan, serta investasi di antara negara-negara tersebut dan juga saling menukar pengalaman.

"Jangan lupa, dulu sekjennya Dipo Alam di Turki. Jadi, Indonesia pernah jadi sekjen lama, lima tahun itu. Sekretarianya di Turki," tutur Jusuf Kalla.

Awalnya, pembentukan D-8 dimaksudkan untuk menghimpun kekuatan Negara-negara Islam anggota OKI. Organisasi itu kemudian bertransformasi menjadi kelompok yang tidak bersifat eksklusif keagamaan dan ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat anggotanya melalui pembangunan ekonomi dan sosial.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

23 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

13 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya