100 Anggota ISIS Menyerah di Suriah, Wiranto: Tidak Ada WNI

Selasa, 17 Oktober 2017 00:09 WIB

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, 12 Oktober 2017. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan tidak ada satupun warga negara Indonesia termasuk dalam 100 anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menyerah di Suriah. Dia mengetahui hal ini dari hasil penyelidikan Badan Intelijen Negara.

"Ternyata tidak ada," ujar Wiranto seusai rapat tingkat menteri di kantor Kemenkopolhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 16 Oktober 2017.

Baca: Isnilon dan Omar Maute Tewas, Wiranto Merujuk Pertemuan Manado

Sebanyak 100 anggota militan ISIS dikabarkan telah menyerahkan diri di Raqqa, Suriah. Seperti dilansir Reuters pada 14 Oktober 2017, dalam 24 jam terakhir, 100 anggota militan ISIS yang menyerahkan diri akan dievakuasi keluar Raqqa.

Wiranto mengatakan sebelumnya dia meminta kepada BIN untuk mengecek apakah ada WNI dalam 100 anggota militan ISIS yang menyerah. Dari situ, BIN pun melakukan pengecekan hal tersebut. "Ternyata yang menyerah seratus itu tidak ada warga Indonesia," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Penyesalan Para WNI Mantan Pengikut ISIS

Selain membahas mengenai 100 orang anggota militan ISIS itu, rapat hari ini juga membahas mengenai terbunuhnya tokoh ISIS di Marawi. Wiranto membenarkan terbunuhnya tokoh ISIS di Marawi yang telah resmi diberitahukan Pemerintah Australia. "Memang betul-betul mereka sudah terbunuh, karena gambarnya sudah ada," kata dia. Dua tokoh yang terbunuh itu adalah Isnilon Hapilon dan Omar Maute.

Wiranto mengatakan atas terbunuhnya tokoh ISIS ini, merupakan hasil kerja sama pertemuan Indonesia dan Australia dalam mengumpulkan teman-teman dari negara di ASEAN. Wiranto menilai kerja sama itu memang bertujuan untuk untuk meredam ISIS yang ingin menjadikan Asia Tenggara menjadi basis mereka yang baru.

"Kita sangat bersyukur berarti pertemuan kita di Manado dulu, pertemuan yang digagas Indonesia dan Australia membuahkan kerja sama yang cukup baik," ujarnya.

Menurut Wiranto, kerja sama ini meredam konsep pergerakan ISIS yang divergen. Konsep divergen ISIS ini, kata dia, merupakan gerak menyebarkan basis kekuatan mereka di beberapa wilayah yang berhasil digagalkan. "Juga di Marawi Presiden Duterte telah mengatakan mereka akan selesaikan masalah Marawi," kata dia.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya