Soal Granat Mematikan Brimob, Ini Kata KASAD TNI

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Ali Anwar

Rabu, 11 Oktober 2017 06:00 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam paparannya pada Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Fraksi PKS DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 27 September 2017. Diskusi ini mengangkat tema Pancasila dan Inte

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono enggan berkomentar banyak terkait pembelian 5932 butir granat mematikan oleh korps Brigade Mobil (Brimob) Polri. "Kalau semua bicara, nanti jadi runyam masalahnya," kata Mulyono saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Oktober 2017.

Mulyono hadir mendampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyaksikan Festival Film Nusantara 2017 di Taman Ismail Marzuki. Selain Mulyono, lengkap hadir Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.

Mulyono mengatakan, sikap resmi dari TNI soal granat mematikan cukup dari apa yang sudah disampaikan Jenderal Gatot. "Apa yang beliau sampaikan, ya itu sajalah," ujar Mulyono.

Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan pihaknya telah memindahkan 5.932 butir granat 40 x 46 milimeter RLV-HEFJ, yang dikemas dalam 71 kotak kayu, milik Brimob ke gudang persenjataan di Markas Besar TNI, Senin malam, 9 Oktober 2017. Pemindahan ini dilakukan lantaran spesifikasinya tidak sesuai untuk operasi nonmiliter.

Wuryanto menuturkan granat mematikan ini memiliki radius mematikan 9 meter dan jarak mencapai 400 meter. Dalam militer, menurut Wuryanto, amunisi ini digunakan untuk menyerang musuh yang bersembunyi di belakang benteng pertahanan. "TNI sendiri sampai saat ini tidak punya senjata dengan kemampuan seperti itu," ujar Wuryanto.

Advertising
Advertising

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

33 hari lalu

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F. Paulus, menyerukan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengevaluasi sistem pergudangan amunisi.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

33 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

34 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

34 hari lalu

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

Untuk amunisi yang sudah rusak berat atau kadaluarsa, pemeliharaan dilakukan dengan tahap penyingkiran amunisi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

34 hari lalu

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

35 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

35 hari lalu

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

Penyebab ledakan amunisi kedaluwarsa ditengarai karena terjadi gesekan antar amunisi sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.

Baca Selengkapnya

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

36 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

36 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya