PDIP: Kalau Panglima TNI Punya Agenda Politik, Silakan Mundur!

Kamis, 5 Oktober 2017 14:36 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tiga dari kanan) dalam acara Diskusi Pancasila dan Integrasi Bangsa di Ruang Rapat Pleno Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 27 September 2017. Tempo/Syafiul

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Aria Bima mengomentari riuhnya polemik pembelian senjata yang diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Aria Bima menilai pernyataan Gatot hanya menimbulkan kegaduhan politik. “Kalau memang sudah tidak cocok dengan Presiden atau punya agenda politik lain, silakan mundur saja,” kata Aria Bima kepada Tempo di Jakarta, Rabu 4 Oktober 2017.

Gatot kerap memberikan pernyataan yang memancing komentar publik. Pada September 2017, Gatot memerintahkan pemutaran kembali film Pengkhianatan G-30-S/PKI dan adanya impor 5.000 senjata ilegal. Soal senjata itu disampaikan Gatot di forum purnawirawan TNI.

Baca:
HUT TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo Jamin Kesetiaan TNI pada Rakyat
HUT TNI, Cuit SBY: TNI Rukunlah dengan Polri, Cintai Rakyat ...

Dinamika ini sampai kepada Presiden Joko Widodo. Pada sidang kabinet paripurna 2 Oktober kemarin, Presiden Jokowi mengingatkan agar para pembantunya tak membuah kegaduhan. Ia meminta pembantunya fokus bekerja terutama memasuki tahun politik 2018 dan 2019.

Menurut Aria, teguran Presiden Jokowi wajar. Sebab, kata dia, Indonesia negara dengan sistem presidensial yang melekatkan fungsi kepala negara dan kepala pemerintahan dan Presiden Jokowi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. “Itu tentu terkait dengan gaduh politik yang disulut oleh beberapa pembantunya.”

Baca juga:
HUT TNI, Ini Pahlawan Sebenarnya Menurut ...
Auditor BPK Ini Mengaku Ubah Berita Acara Usai Dijenguk Fahri

Ia menilai ketegasan Presiden Jokowi diperlukan untuk menjaga iklim kondusif dan lancarnya pembangunan yang dicanangkan. Meski begitu, ia menganggap pro dan kontra dalam pandangan politik merupakan hal biasa. “Namun, jika menyangkut marwah kabinet, hendaknya cukup diselesaikan di kalangan internal dan tidak diumbar di luar sambil berkoar-koar.”

Advertising
Advertising

Aria mengakui kegaduhan dalam politik adalah sensasi berdemokrasi. Namun, menurut dia, hal itu hanya akan mendangkalkan pandangan politik dan demokrasi.

Soal manuver Gatot yang diindikasikan bergerak menjelang Pemilihan Umum, Aria menganggap hal itu bukan ancaman untuk partainya. “Bukan terancam. Tapi potensial menambah kompetitor,” ujarnya. Ia menilainya sebagai pendidikan politik yang baik. “Terbuka untuk alternatif.”

Berita terkait

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

2 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

1 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

3 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

4 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

6 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

6 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

6 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

6 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

6 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya