Ketua Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid (kanan), bersama Wakil Ketua Penyelenggara Yorrys Raweyai berbincang sebelum Rapat Pleno Munaslub di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 6 Mei 2016. Nama yang lolos verifikasi bakal calon ketum an
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur Partai Golkar Azis Samuel menuding Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Reweyai membuat onar di tubuh organisasi.
Azis menilai Yorrys telah menyerang sesama kader sehingga berpotensi diberi sanksi. Apalagi, menurut Azis, Yorrys juga menyerang Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
"Kemarin, saya baca statement Saudara Yorrys itu merupakan suatu provokasi untuk menjatuhkan Pak Novanto," katanya di Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Slipi, Sabtu, 30 Oktober 2017.
Sebelumnya, Yorrys memimpin tim kajian untuk mengukur elektabilitas Partai Golkar. Dalam hasil kajian itu, Yorrys menganggap kasus hukum yang tengah menjerat Setya sebagai faktor penyebab turunnya elektabilitas partai.
Sejak awal, Yorrys getol mendesak Setya mundur dari pucuk Partai Golkar. Ia menggadang Airlangga Hartarto sebagai penganti Setya.
Azis menuding perilaku Yorrys mirip seorang preman. Azis juga melihat Yorrys seolah-olah ingin mengambil alih pimpinan partai. "Kalau mau jadi preman di luar, jangan di Partai Golkar," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Yorrys enggan menanggapi tudingan Azis. Menurut Yorrys, Azis tidak punya kapasitas untuk berbicara. "Saya enggak mau menanggapi orang yang enggak punya kapasitas untuk ngomong itu. Ngapain saya tanggapin," ucapnya melalui sambungan telepon, Minggu, 1 Oktober 2017.
