Menhan Menduga Gatot Nurmantyo Tak Terima Surat Tembusan dari BIN

Selasa, 26 September 2017 16:54 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan terkait polemik pembelian senjata di kantornya di Jakarta Pusat, 26 September 2017. Tempo / Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menduga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak menerima laporan pembelian 500 pucuk senjata oleh Badan Intelijen Negara. Menurut dia, pembelian senjata tersebut sudah berjalan dengan sejumlah komunikasi dari Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia.

"Ini kan sudah ada (komunikasi). Mungkin tidak dilaporkan saja sama asisten Panglima," kata Ryamizard saat memberikan keterangan terkait polemik pembelian senjata di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa 26 September 2017. "Bukan keliru, mungkin dari stafnya kurang masukan."

Kepada sejumlah wartawan, Ryamizard menunjukkan surat permohonan pembelian senjata oleh BIN yang ditandatangani Wakil Kepala BIN Letnan Jenderal Teddy Lhaksamana. Surat tersebut berisi permohonan pembelian senjata untuk kebutuhan latihan di Sekolah Tinggi Intelijen Negara. Permohonan tersebut dengan tembusan asisten intelijen Panglima TNI, Kepala Badan Intelijen Strategis, dan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan, Kementerian Pertahanan.

Baca juga: 5.000 Senjata Ilegal, Kapuspen TNI: Bukan untuk Konsumsi Publik

Advertising
Advertising

Dalam surat tersebut, BIN melampirkan Term of Reference (TOR) pembelian SS2-V2 kaliber 5,56 x 45 mm dan peluru MU1-TJA1. Jumlahnya, 521 pucuk senjata dan 72.750 butir peluru. Dasarnya adalah Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Perizinan, Pengawasan, Pengendalian Senjata Api di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI.

Ryamizard pun mencontohkan cara kerjanya dalam mengelola surat masuk ke meja kerjanya. Ia mengaku bergantung pada empat asistennya untuk mengurus masalah persuratan. "Saya sangat tergantung pada asisten saya. Staf saya ada 4 orang saya rekrut hanya baca surat itu betul apa enggak. Jangan sampai salah, saya gantung kamu," kata Ryamizard dengan nada sedikit berkelakar.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan munculnya isu tentang pembelian 5.000 senjata yang diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo lebih disebabkan karena adanya persoalan komunikasi yang belum tuntas. Wiranto mengklarifikasi kebenaran pembelian tersebut adalah pembelian 500 pucuk senjata buatan PT Pindad ini diperuntukan Sekolah Intelijen oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya