TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Desra Percaya mengatakan status Palestina sebagai negara berdaulat berada di tangan Dewan Keamanan PBB. Hal ini diungkapkan Desra menjelang pertemuan summit meeting dan Sidang Umum Majelis Umum PBB di New York beberapa hari ke depan.
“Persoalannya bukan kurang berapa negara yang mendukung, tetapi syarat untuk diterima sebagai negara berdasarkan aturan Piagam PBB, ada rekomendasi dari Dewan Keamanan,” kata Desra melalui sambungan telepon dengan Tempo, Kamis, 24 September 2015.
Desra mengatakan Indonesia selalu berinisiatif melakukan lobi kepada Dewan Keamanan PBB. “Dalam berbagai pertemuan, kita selalu menyampaikan agar Dewan Keamanan melakukan langkah nyata mengatasi perbedaan pendapat di kalangan anggotanya,” ujar Desra.
Desra menegaskan sikap pemerintah Indonesia untuk selalu mendukung resolusi Palestina. “Ini untuk segera mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina,” kata dia.
Desra mengatakan bahwa pada 30 September dalam Sidang Majelis Umum PBB akan diadakan penaikan bendera Palestina secara resmi. Hal ini merupakan yang pertama kalinya diadakan penaikan bendera Palestina di halaman kantor PBB. “Kita direncanakan untuk menyaksikan secara langsung penaikan bendera Palestina,” katanya.
Pada tanggal 25--27 September 2015 waktu New York, akan dimulai pertemuan tingkat tinggi negara anggota PBB. Pertemuan ini diikuti 193 negara. Selanjutnya pada 28 September—3 Oktober 2015 diadakan Sidang Majelis Umum PBB ke-70. Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
ARKHELAUS WISNU