Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terancam Punah, Stop Selfie Bareng Orang Utan!  

image-gnews
Relawan COP dan penggemar sepeda low rider menggelar aksi kampanye Orangutan Bukan Mainan di Ujungberung, Bandung, 7 Juli 2015. Mereka juga mengedukasi warga untuk menolak foto komersial bersama orangutan di kebun binatang atau sirkus. TEMPO/Prima Mulia
Relawan COP dan penggemar sepeda low rider menggelar aksi kampanye Orangutan Bukan Mainan di Ujungberung, Bandung, 7 Juli 2015. Mereka juga mengedukasi warga untuk menolak foto komersial bersama orangutan di kebun binatang atau sirkus. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Center for Orang Utan Protection (COP) mengadakan kampanye serentak di sembilan kota di Indonesia termasuk di Bandung. Dalam kampanye itu, COP meminta masyarakat agar tidak melakukan eksploitasi terhadap Orang Utan.

“Kampanye ini bertemakan Orang Utan bukan mainan, dengan target agar masyarakat stop berfoto bersama Orang Utan dan sirkus yang menggunakan satwa liar yang dilindungi terutama Orang Utan,” kata Koordinator COP kota Bandung, Ikhwanussafa Sadidan kepada Tempo, saat kampanye itu berangsung di Alun-Alun Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa, 7 Juli 2015.

Menurut Ikhwanussafa, bentuk ekspoitasi terhadap Orang Utan itu bermacam-macam. Mulai dari pemeliharaan, befoto bersama, hingga memperjualbelikan Orang Utan. Awalnya, ujar IKhwanussafa, akibat berfoto ria bersama Orang Utan di kebun binatang membuat perdagangan Orang Utan kian marak.

“Perlu diketahui sekarang populasi Orang Utan di Indonesia itu ada dua jenis habitat, ada Orang Utan Kalimantan dan ada juga Orang Utan Sumatra. Untuk di Kalimantan itu, sekarang ada sekitar 50 sampai 60 ribu ekor, kalau Orang Utan Sumatra itu ada sekitar 6-7 ribu ekor lagi, dan itu sudah termasuk kategori satwa yang terancam punah,” ujarnya.

Padahal, kata Ikhwanussafa, sekitar 20 tahun yang lalu, populasi Orang Utan itu mencapai sekitar 200 ribu ekor. Namun akibat maraknya perdagangan Orang Utan, sekarang populasinya drastis menurun. “Tiap tahunnya angka eksploitasi Orang Utan terus mengalami peningkatan,” ucap dia.

“Ditambah lagi dengan sekarang kita udah masuk eranya teknologi ya, media sosial mudah, akses internet mudah, bahkan jual beli hewan satwa seperti Orang Utan itu sudah menggunakan media sosial,” ujarnya.

Makanya, melalui kampanye itu, COP berharap agar masyarakat bisa membuka matanya untuk tidak mengeksploitasi satwa liar yang notabene dilindungi laiknya Orang Utan. Karena bagaimanapun juga ketika populasi orang uta semakin berkurang maka akan menyebabkan luruhnya keseimbangan alam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Orang Utan itu memiliki DNA 97 persen sama dengan manusia, dan sekarang statusnya satwa yang sudah terancam punah, Orang Utan itupun merupakan hewan endemic asli Indonesia. Keseimbangan alam juga terganggu,” katanya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Sylvana Ratina mengatakan tindakan memperjualbelkan, memelihara ataupun mengambil hidup atau mati satwa liar yang dilindungi itu akan dikenai hukuman pidana.

Menurut Sylvana, saat ini sangat marak sekali perdagangan satwa liar yang dilindungi. Untuk di Jawa Barat, penangkapan pelaku yang melakukan penjualan satwa liar itu, sekitar pertengahan bulan Januari 2015 kemarin.

“Ditangkap ya orang yang menyelundupkan Orang Utan di Garut dan kita sudah proses, dan Orang Utannya dititipkan sementara di TPS Cikananga, itu kebetulan 1 ekor dari 33 jenis satwa yang diperjualbelikan oleh pelaku secara online,” ujar Sylvana saat dihubungi Tempo, Selasa, 7 Juli 2015.

Selain itu, ucap Sylvana, kalau jenis satwa dilindungi yang berasal dari Jawa Barat itu memang jarang ditemukan, namun kebanyakan sindikat pedagang satwa liar itu memperjualbelikan satwa-satwa endemic Indonesia timur, seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa tenggara, dan yang lainnya. “Di Jawa Baratnya itu, persinggahan aja,” ujarnya.

AMINUDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

27 Januari 2023

Pedagang beras medium di pasar beras di Pasar Santa, Jakarta, 10 Januari 2018. Tempo/Tony Hartawan
Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

Pemerintah Kota Bandung dan Bulog menyiapkan 500 ton beras medium untuk menekan kenaikan harga beras.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.