TEMPO.CO, Sukabumi - Truk pengangkut rombongan pemain drum band dari Yayasan Tarbiyatur Akbar, Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terguling di ruas Jalan Raya Cibadak-Palabuhanratu, Senin, 25 Mei 2015, sekitar pukul 13.30 WIB. Akibatnya, tiga pelajar tewas dan puluhan lainnya mengalami luka.
"Truk tersebut melaju dari arah Cibadak menuju Cikidang. Diduga sopir tak bisa mengendalikan kendaraan di jalan menurun dan menikung, sehingga menabrak tebing," kata Kepala Kepolisian Sektor Cikidang Ajun Komisaris Maryadi kepada wartawan di Sukabumi, Senin, 25 Mei 2015.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, truk Toyota Dyna bernomor polisi E-8834-VC yang dikemudikan Hijaj, 34 tahun, itu rencananya berangkat ke Madrasah Diniyah Al-Barokah di Kampung Cibatu, Desa Sampora, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, untuk mengisi acara perpisahan.
Saat melewati tikungan di Kampung Lebakwangi, Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang, dengan kondisi jalan menurun, diduga sopir tak bisa mengendalikan kendaraannya. Walhasil, truk berpenumpang sekitar 52 orang pelajar itu menabrak tebing lalu terguling. Semua penumpangnya pun tumpah ke aspal.
Menurut Maryadi, dari hasil pendataan sementara, tiga pelajar meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan 49 penumpang lain mengalami luka berat dan ringan. "Saat ini semua korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu," kata Maryadi.
Korban meninggal diketahui bernama Dede, 19 tahun, Intan (18), dan satu orang lagi belum teridentifikasi.
Didin, warga setempat, mengatakan mulanya mengira kejadian itu hanya tabrakan biasa. Namun karena mendengar teriakan minta tolong, dia segera mendekati tempat truk itu terguling."Penumpangnya berserakan di jalan. Darah di mana-mana," kata warga Kampung Cigelong, Desa Cijambe, itu.
Didin sempat membantu mengevakuasi sejumlah korban. Dia dan warga lainnya memberhentikan sebuah mobil bak terbuka untuk diminta membantu mengangkut korban ke rumah sakit. "Ada juga sejumlah korban yang masuk ke selokan," ujar Didin.
Dia tak mengetahui persis jumlah korban secara keseluruhan, termasuk yang meninggal dunia. "Saat itu situasinya kacau-balau. Banyak warga juga yang membantu mengangkat korban," kata Didin.
DEDEN ABDUL AZIZ