TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Singgamata mengatakan empat warga Lumajang sekarat setelah menenggak minuman keras oplosan. "Empat orang sekarat," kata Singgamata, saat memimpin acara pemusnahan 1.888 botol minuman keras di Markas Polres Lumajang, Selasa, 30 Desember 2014. (Baca:Sanksi Camat di Cirebon bila Ketahuan Jual Oplosan)
Pesta minuman keras berupa arak Bali yang dioplos dengan alkohol 70 persen serta bir ini terjadi di rumah Ester, 45 tahun, yang berlokasi di depan Pura Mandara Giri Semeru Agung, Dusun Sumber Agung, Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Empat orang ini antara lain Yoga, 20 tahun, warga Desa Bedayu; Nando, 18 tahun, warga Desa Senduro; Hasan, 18 tahun, warga Desa Jambekumbu; serta Kholis, 21 tahun, warga Desa Pandansari. (Baca: Minuman Oplosan Serang Mata, Berakibat Buta Total )
Kejadian berawal ketika empat orang ini berkumpul pada Senin sore, 29 Desember 2014, untuk menggelar pesta minuman keras. Pada Senin malam, mereka merasa mual dan muntah-muntah. Akhirnya mereka dibawa ke Puskesmas Senduro untuk dirawat. Salah satu korban, Yoga, dikabarkan tengah kritis dan mendapat bantuan oksigen dalam perawatannya.
"Kami hampir saja kecolongan," kata Singgamata di Polres Lumajang. Singgamata mengatakan pihaknya menemukan bahwa di Lumajang, para peminum, yang tergolong masih muda itu, tak segan untuk mengoplos minuman kerasnya dengan obat nyamuk bakar yang dihaluskan. "Sangat membahayakan jiwa," kata Singgamata. (Baca:Jay Subiakto: Miras Oplosan Jadi Gaya Hidup)
Setelah insiden keracunan miras tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni botol besar arak isi setengah, botol besar arak kondisi kosong, dua kaleng bir, dua botol 300 ml alkohol 70 persen keadaan kosong, dua botol alkohol 70 persen keadaan kosong, irisan buah lemon atau jeruk nipis, buah morong atau teko ukuran besar, dan dua botol minuman ringan.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca juga:
Ahmad Dani Patok Honor Rp 500 Juta di Tahun Baru
2 Jejak Tuntun Pencarian Air Asia yang Hilang
Ahok, Fifi Lety, dan Guru Munafik
Puing Diduga Air Asia Ditemukan Nelayan Bangka