TEMPO.CO, Jakarta - Binny Bintarti Buchori, calon legislator pilihan Tempo ini dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia. Mantan wartawan The Jakarta Post ini terdaftar sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Jawa Timur 7.
Binny memang memilih kegiatan kampanye berkonsep diskusi sebagai ajang woro-woro tentang pencalonannya. "Untuk bersosialisasi di dapil," katanya. Akhir Februari 2014, ia juga menggelar diskusi di Restoran Sami Lumayan, Ponorogo. Tema diskusi tersebut adalah Ekonomi Hijau dalam Pengembangan Pedesaan. Ia menjadi pembicara sekaligus bersosialisasi. Bulan sebelumnya, diskusi dengan topik serupa diadalan di kawasan wisata Telaga Sarangan.
Dalam menyelenggarakan diskusi, Binny tidak melibatkan struktur partai di daerah. Karena itu, pengurus partai setempat tak banyak tahu. "Saya kenal sepintas saja karena beliau baru masuk ke dapil beberapa bulan terakhir. Yang saya tangkap, basic beliau dari LSM," kata Ketua Bidang Hukum dan HAM Golkar Ponorogo Atika Banowati.
Menurut Atika, Binny dibantu para aktivis LSM dalam berkampanye. Sebaliknya, “Pengurus partai hanya diberi tahu menjelang kegiatan,” kata caleg DPRD Provinsi Jatim ini. Atika menyayangkan langkah Binny yang dianggap berjalan sendiri. Padahal, kata dia, berkampanye bersama kader Golkar lain akan lebih efektif. Atika pernah menyampaikan masalah ini kepada Binny. Namun gayung tak bersambut.
Senada, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Pacitan Lancur Susanto pun belum begitu mengenal Binny. Meski baliho-balihonya sudah banyak terpasang di daerah. Toh, Lancur memuji Binny sebagai figur yang baik, tegas, dan pantas menjadi anggota Dewan. Karena itu, ia ingin bekerja sama.
Binny membenarkan pernah ada ajakan berkampanye bersama rekan separtai di daerah pemilihan yang sama. “Kenyataannya mereka sudah sangat sibuk,” ujarnya berkilah. Alasan lain, penjaringan dukungan melibatkan struktur partai memerlukan biaya yang tidak murah.
Binny pun memanfaatkan jaringan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menjaring suara pada pemilu mendatang. Saat membahas topik ibu dan anak, ia menggandeng Nunung, aktivis Koalisi Perempuan. “Saya dimintai tolong, membantu sesama aktivis,” kata Nunung kepada Tempo. Binny yakin setiap calon legislator memiliki kesempatan yang sama. "Orang yang jarang disebut bukan berarti tidak kuat untuk merebut simpati dan suara masyarakat," ujar Binny. (Baca profilnya di Binny Bintarti Buchori, Aktivis HAM yang Nyaleg)
TIM TEMPO | NIEKE INDRIETTA
Berita Lainnya:
40 Selebritas Ini Bertarung di 'Dapil Neraka'
Intim Solachma Datangi Langsung Calon Pemilihnya
Jadi Caleg, Sofyan Tan : Ujian Terakhir Cina Medan
Kisah Sukses Kepsek Amerika Hadapi Siswa Urakan