TEMPO.CO , Yogyakarta: Hujan abu akibat letusan gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, mengakibatkan banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Yogyakarta membatalkan rencana perjalanannya. "Sampai tiga hari ke depan ini banyak pesanan yang dibatalkan," kata Ketua Association of the Indonesia Tour and Travel Agencies DIY Edwin Ismedi Himna, Jumat 14 Februari 2014.
Pembatalan itu, kata dia, datang dari penyewa kendaraan hingga pemesan paket perjalanan. Laporan yang ia himpun dari anggotanya, mulai hari ini para pemesan itu mulai membatalkan pesanannya. "Karena bencana ini kan mendadak," katanya.
Menurut Edwin, belum ada perkiraan pasti jumlah kerugiaan yang dialami para pengusaha dan agen perjalanan di Yogyakarta. Namun ia memperkirakan nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah per hari.
Ia memberikan gambaran dengan penutupan bandara Adisutjipto saja setidaknya para agen perjalanan kehilangan potensi menggaet rata-rata 60 pemesan paket perjalanan dari wisatawan asal Bali. Dengan harga rata-rata per paket perjalanan mencapai Rp 1,5 juta saja, agen sudah kehilangan potensi pendapatan puluhan juta rupiah. "Ini baru yang datang dari Bali. Bagaimana yang datang dari tempat lain," katanya. (Baca:Kelud Meletus, Bandara Bandung Juga Ditutup
Hujan abu di Yogyakarta menyebabkan bandara itu ditutup untuk sementara waktu. Demikian juga sejumlah tempat tujuan wisata, semisal candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Meski akhir pekan ini terbilang low season bagi pariwisata, menurut dia, bencana ini telah memberikan dampak kerugian besar bagi wisata di Yogyakarta.
Selain pemesan paket perjalanan dan penyewa kendaraan, tamu-tamu hotel juga banyak yang membatalkan rencana menginapnya. Di hotel Grand Quality Yogyakarta misalnya. Sebuah instansi pemerintah membatalkan rencana pertemuannya di hotel itu. Akibatnya, hotel ini sekaligus kehilangan potensi pesanan 150 kamar selama empat hari pertemuan itu. "Kehilangan income kira-kira Rp 600 juta," kata General Manager Hotel Istidjab Danunagoro.
Lelaki yang juga menjabat sebagai ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY ini mengatakan penutupan bandara membawa dampak yang sangat besar terhadap pada kunjungan tamu hotel di Yogyakarta.
Para tamu hotel yang membatalkan pesanannya, menurut Istidjab, umumnya merasa tak aman berkunjung ke Yogyakarta akibat hujan abu ini. "Daripada risiko, mereka lebih memilih menjauh dari Yogyakarta," katanya. (Baca:Hujan Abu Kelud Membawa Korban di Yogya)
ANANG ZAKARIA