TEMPO.CO, Kupang - Ratusan siswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan naskah fotokopi pada ujian nasional (UN) hari pertama, Senin, 22 April 2013, tingkat SMP. Sebab, distribusi soal bahasa Indonesia di sejumlah sekolah tidak merata.
Seperti yang terjadi di SMPN 1 Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Ratusan siswa harus menggunakan naskah UN fotokopi karena ketiadaan soal.
Kepala SMPN 1 Kupang Tengah, Wilhelmus Geri, mengatakan, di sekolah itu terdapat 243 siswa peserta ujian nasional yang harus menggunakan naskah soal dan lembar jawaban fotokopi karena naskah soal UN yang asli tidak ada. "Kami terpaksa mengopi naskah soal UN karena ketiadaan soal bahasa Indonesia," katanya.
Upaya penggandaan naskah soal UN ini, menurut dia, dilakukan pada Ahad malam, 21 April 2013, dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian Sektor Kupang Tengah. "Kami mengopi, karena jika ditunda, akan mengganggu psikologis siswa," katanya.
Dengan kondisi itu, dia berharap lembar jawaban yang disalin pengawas harus mendapat perhatian serius agar tidak terjadi kesalahan yang bakal merugikan siswa. "Kami minta pengawas teliti menyalin jawaban siswa agar tidak merugikan," katanya. Jumlah peserta UN di NTT sebanyak 83.649 siswa ditambah 5.600 peserta paket B yang tersebar di 1.181 sekolah di 21 kabupaten/kota.
YOHANES SEO