TEMPO.CO , Yogyakarta - Pengamat politik yang juga peneliti Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J. Kristiadi menuturkan PKS harus melakukan balas dendam atas penangkapan dan penetapan tersangka pada mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap impor sapi. "Balas dendam yang berkah, yang bermanfaat buat masyarakat," kata Kristiadi kepada Tempo di Yogyakarta Jumat 1 Februari 2013.
Balas dendam bermanfaat yang dimaksud, yakni PKS seharusnya menjadi partai yang mempelopori gerakan transparansi keuangan partai politik di Indonesia. "Penangkapan presiden PKS itu seharusnya dijadikan momentum PKS memperbaiki sistem, dengan mempelopori penciptaan sistem keuangan parpol jadi transparan," kata dia.
Sistem yang transparan itu bisa diukur lewat rakyat yang bisa mengakses setiap saat aliran uang yang masuk ke partai dan penjelasannya dari mana. Kristiadi menilai, yang selalu menjadi pertanyaan masyarakat bagaimana parpol-parpol yang ada mendapat duit. Karena dengan sistem yang rusak seperti pengelolaan keuangan yang tak pernah bisa dilihat dan diakses masyarakat, maka partai yang kadernya sesuci apapun tetap akan terperosok. "Pasti tetap tergoda dapat uang tak halal karena sistemnya tertutup," kata dia.
Dengan kondisi sistem yang demikian, kata Kristiadi, penangkapan presiden PKS pun dinilai hanya seperti arisan. "Kalau masih tak transparan seperti ini, presiden partai lain tinggal tunggu giliran saja," katanya.
Kristiadi menilai sebenarnya PKS merupakan salah satu partai di Indonesia yang cukup baik dalam membentuk kader-kadernya selama ini. Sayangnya militansi itu lalu terkoyak dengan kasus suap yang menimpa Luthfi. Untuk menebus kelalaian itu, ia menilai sangat sulit jika PKS tak melakukan terobosan dalam waktu dekat sebelum pemilu 2014. "Selain jadi pelopor gerakan transparansi parpol, Luthfi harus buktikan dia tak bersalah. Dua itu saja obatnya," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terpopuler:
Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?
Apa Bukti Luthfi Hasan Terlibat? Ini Jawaban KPK
Kata Tifatul Sembiring soal Ahmad Fathanah
Ketua PBNU Doakan Suswono Selamat dari KPK