Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto menjelaskan, banjir di Bojonegoro tidak hanya diakibatkan meluapnya air dari sungai Bengawan Solo, tapi juga luapan air di sejumlah sungai lainnya, termasuk anak sungai Bengawan Solo.
Menurut Kasiyanto, luapan air dari sejumlah sungai yang berada di bagian utara Bojonegoro itu bahkan lebih parah karena berupa banjir bandang. Penyebabnya karena tingginya curah hujan yang diperparah kondisi hutan yang semakin gundul.
Banjir bandang akibat meluapnya sungai-sungai tersebut, seperti sungai Pacal dan sungai Mekuris melanda enam kecamatan, yakni Kecamatan Padangan, Ngraho, Sumberejo, Baureno, Kepohbaru dan Kecamatan Kanor.
Sebanyak 410 rumah yang tersebar di 30 desa tergenang. Selain itu, 1.008 hektare persawahan dan sekitar 10 kilometer jalan poros desa terendam.
Adapun banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo menimpa Kecamatan Baureno, Kanor, Dander, Kalitidu, Balen dan Kecamatan Kapas.
Baca Juga:
Sebanyak 33 desa yang tersebar di kecamatan-kecamatan tersebut terendam banjir. Lahan pertanian padi yang tergenang mencapai 1.289 hektare, serta merandam jalan desa sepanjang 1,6 kilometer.
Banjir Bengawan Solo juga sering menimpa warga yang bermukim di kawasan tanggul sungai, seperti di Kelurahan Ledok Kulon, Ledokwetan, Jetak dan Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota Bojonegoro.
Akhir Mare 2011 lalu, ketinggian permukaan air di sungai Bengawan Solo mencapai 14 phielschal. “Saat itu sempat dinyatakan Siaga Dua,” ujar Kasiyanto kepada Tempo, Kamis, 7 April 2011.
Kasiyanto menuturkan, kerugian akibat banjir tersebut telah dilaporkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan ke Pemerintah Pusat.
Dampak banjir membawa kerugian pada petani. Kwalitas panenan mereka menjadi rendah karena tanaman padi lama terendam air.
Harga gabah kering panen turun hingga Rp 2.500 per kilogram. Harga tersebut bahkan jauh lebih rendah dibanding Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 3.300 per kilogram. “Panen tahun ini rugi akibat cuaca buruk,” ucap Samino, petani di Desa Cenungklung, Kecamatan Kalitidu. SUJATMIKO.