TEMPO Interaktif, Kabanjahe - Pemerintah Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, hingga hari empat hari sejak meletusnya Gunung Sinabung, telah menerima berbagai bentuk sumbangan dari masyarakat dan kelompok. Untuk uang tunai, pengelola posko bantuan yang dibentuk pemerintah daerah sudah mengumpulkan Rp 1,7 miliar.
Hanya saja, bantuan berupa barang tersebut hingga kini menumpuk di Kantor Bupati Tanah Karo, Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe.
Koordinator Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi, Makmur Ginting, mengaku bantuan berupa barang belum tersalur. “Karena banyak personel dan kelompok yang langsung menyalurkan langsung ke lokasi pengungsian. Jadinya banyak beras yang belum tersalurkan dan dismpan di gudang Kantor Bupati,” ujar Makmur, juga Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tanah Karo.
Karenanya, lanjut Makmur, pihaknya selalu menunggu daftar yang dibutuhkan dari penanggung jawab di lokasi penampungan untuk penyaluran bantuan. “Kami menunggu apa yang belum ada di pengungsian,” ujarnya. Untuk sementara, lanjut Makmur. Seluruh bantuan, berupa pangan, disimpan di gudang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tanah Karo, Siti Aminah Perangin-angin, menilai penanganan pengungsi oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Karo sangat buruk. “Sangat buruk. Banyak pengungsi yang menerima mie instan dijual untuk membeli minyak,” tutur Siti.
SOETANA MONANG HASIBUAN