Perwakilan juri kategori investigasi, Sahala Tua Saragih, menyatakan keempat finalis sangat berani mengangkat masalah yang ditutupi pejabat pemerintah. Mereka dinilai gigih dengan investigasi, baik investigasi terbuka maupun tertutup.
"Investigasi butuh keberanian dan dana yang besar."
Dalam kategori investigasi ini, keempat finalis berasal dari Grup Tempo. Majalah Tempo diwakili dua laporan investigasi, yakni "Pondok Bambu Rasa Istana", yang terbit pada 11 Januari 2010, dan liputan berjudul "Mafia di Gerbang KPK", yang terbit pada 8 Maret 2010.
Finalis lain adalah liputan Koran Tempo berjudul "Terungkap, Korupsi Tiket Diplomat", yang terbit pada 11-13, 17, 18, 19, dan 20 Februari serta 1 Maret 2010. Satu lagi adalah laporan berjudul "Bantuan Sosial Diduga Diselewengkan", yang terbit di Koran Tempo edisi Makassar pada 26 April hingga 5 Juni lalu.
Para wartawan dan fotografer di Grup Tempo Media juga masuk sebagai finalis untuk kategori pelayanan publik, penulisan feature, foto jurnalistik, serta kategori fellowship 2010. Untuk kategori pelayanan publik, Tempo berbagi penghargaan karena dewan juri memilih dua pemenang. Pemenang lain adalah laporan berjudul "Rupiah Dikejar Limbah Terlupakan", karya Hamdani S.E. dari tabloid Aceh Kita.
Dalam sambutannya, Direktur Program Mochtar Lubis Award Ignatius Haryanto menyatakan Mochtar Lubis mewakili semangat aura pejuang dan memiliki etika di dunia media. "Saya belajar dari Mochtar Lubis, yang tak berhenti berjuang. Mochtar Lubis Award tak hanya berhenti malam ini, tapi akan berjalan tahun selanjutnya," kata dia.
Kemarin majalah Tempo juga dianugerahi penghargaan "Indonesia's Most Favorite Women Brand" dari konsultan media dan pemasaran MarkPlus untuk kategori majalah umum. Pemilihan ini dilakukan setelah MarkPlus melakukan survei kepada 1.300 responden perempuan di delapan kota besar di Indonesia.
NUR ROCHMI | PUTI NOVIYANDA
Pemenang Penghargaan Muchtar Lubis
A. Kategori Pelayanan Publik:
1. Jebol Fulus di Jalur Busway (Muchamad Nafi/Majalah Tempo)
2. Rupiah Dikejar Limbah Terlupakan (Hamdani SE/Tabloid Modus Aceh)
B. Kategori Features
1. Doa Sepotong Kaos Bola (Mohammad Iqbal/Batam Pos)
2. Jalan Menuju Bintang (Yunas Santhani Azis/The National Geographic Indonesia)
C. Kategori Foto Jurnalistik:
1. Priok Berdarah (Septiawan/Sinar Harapan)
2. Wisata Derita Sidoardjo (Hariyanto/Media Indonesia)
D. Kategori Liputan Mendalam Televisi:
Seafood Berperwarna dari Teluk Jakarta (Veronika Hervy Puspitasari/TPI)
E. Kategori Liputan Investigasi:
Pondok Bambu Rasa Istana (Budi Riza/Majalah Tempo)
F. Mochtar Lubis Fellowship:
Para Pemburu Air: Kesalahan Pengelolaan Air Bersih di Kota Bandung dan Dampak Sosial yang Diakibatkannya (Zaky Yamani/Pikiran Rakyat)