TEMPO Interaktif, Denpasar: Mengambil tempat di Kuta, Bali, negera-negera yang tergabung dalan Asean akan membahas konvensi antiterorisme selama tiga hari, yaitu pada 13-15 Nopember. Pertemuan di tingkat Expert Working Group ini merupakan pertemuan kedua setelah dilakukan di Manila, Filipina pada 10-12 Oktober.Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Imron Cotan, kegiatan ini untuk mengkaji draf ASEAN Conventing on Combating Terrorism. "Itu bagian dari kerja samapenanggulangan kejahatan lintas negara," ujarnya, Senin.Indonesia, kata dia, telah ditunjuk untuk menjadi pemimpin dalam kerja sama itu. Upaya yang telahdilakukan antara lain dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan institusi, kerja sama tehnik serta penyusunan instrumen hukum kerja sama pemberantasanterorisme.Dia berharap, dalam pembahasan akan dapat diidentifikasikan nilai tambah konvensi ASEAN dibandingkan instrumen hukum PBB yang sudah ada. Selainitu, identifikasi karakteristik regional tanpa duplikasi dengan instrumen hukum internasional yang ada kaitannya.Pertemuan itu dihadiri oleh para pejabat yang terlibat dalam tingkat Senior Officila Meeting, Senior Official on Transnational Crime, dan Senior Law Official Meeting. Pertemuan juga menghadirkan Irka Kuleshnyk pakar Terrorism Prevention Branch dari United Nation Office on Drug and Crimes. Dia akan menyampaikan pengalamanUNODC dalam menyusun konvensi antiterorisme. Rofiqi Hasan