Pencairan Dana Gempa Berbelit-belit

Reporter

Editor

Rabu, 4 Oktober 2006 04:06 WIB

TEMPO Interaktif, Klaten:Panjangnya mata rantai birokrasi menjadi penyebab lambannya pencairan dana perbaikan rumah korban gempa di Klaten. Pemerintah mensyaratkan pembentukan lembaga baru sebagai penerima bantuan. Lembaga itu nantinya menjadi penanggung jawab operasional kegiatan di tingkat kecamatan. Sedangkan pemerintah daerah juga harus merampungkan pembentukan kelompok swadaya masyarakat perumahan tingkat desa."Mekanismenya memang panjang. Ini yang membuat pencairan dana menjadi lama dan warga tidak sabar,” kata Bambang Agustiono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Klaten, kemarin.Menurutnya, model pencairan dana rekonstruksi di Jawa Tengah dengan Yogyakarta berbeda. Di Jawa Tengah dana bantuan dibagi rata. “Tenaga konsultan manajemen di Jawa Tengah tidak ditunjuk, melainkan dilelang," katanya.Pembentukan kelompok swadaya masyarakat, kata dia, terdiri 10-15 orang yang ditargetkan selesai pada 11 Oktober. “Dana bantuan bagi warga korban gempa yang rumahnya tidak layak huni akan ditansfer melalui rekening kelompok swadaya," ujarnya. Jika pembentukan kelompok kelar sesuai rencana, pada minggu kedua November dana sudah bisa dicairkan. Pada saat itu tim pendamping juga sudah terbentuk. “Tapi sampai sekarang kami belum tahu siapa yang menjadi konsultan manajemen atau tim pendamping itu,” katanya.Wakil Ketua DPR Anang Widayaka mengatakan, sebenarnya di masyarakat sudah ada kelompok swadaya seperti Dasawisma. Namun, kelompok ini dilarang menyalurkan bantuan rekonstruksi. "Padahal membentuk lembaga baru membutuhkan proses panjang," kata Anang. Anang menilai, penyaluran dana oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah terkesan sangat hati-hati. Kondisi ini, menurut dia, diperparah cara kerja pemerintah pusat uang tidak konsisten. "Misalnya dana Rp 441 miliar untuk Kabupaetn Klaten yang katanya sudah di tangan bupati, ternyata dana belum turun," ungkap Anang. Imron Rosyid

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

19 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

1 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

4 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

4 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

5 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

5 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya