Polri Usut Cerita Haris Azhar Soal Pengakuan Freddy Budiman

Reporter

Sabtu, 30 Juli 2016 21:10 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian sudah memerintahkan untuk menelusuri kebenaran cerita Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) Haris Azhar. "Saya diminta menelusuri dan mendengar dari Haris Azhar, bagaimana ceritanya itu," kata Boy saat dihubungi Tempo, Jumat, 29 Juli 2016.

Haris Azhar sebelumnya membeberkan cerita terpidana mati Freddy Budiman dalam menjalankan bisnis narkoba melalui media sosial. Haris mengaku mendapat cerita tersebut ketika menemui Freddy Budiman di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 2014 lalu. Cerita ini kembali merebak saat Freddy dieksekusi mati, Jumat dini hari, 29 Juli 2016.

Freddy Budiman, kata Haris Azhar, menceritakan ada anggota polisi, Badan Narkotika Nasional, dan aparat Bea dan Cukai terlibat bisnis narkoba yang dia jalankan. Freddy juga menyebut dirinya hanya operator narkoba di Indonesia, sedangkan bosnya berada di Cina. Setiap kali akan membawa barang masuk, dia lebih dulu menghubungi polisi, Badan Narkotika Nasional, serta Bea dan Cukai untuk kongkalikong.

"Orang-orang yang saya telepon itu semuanya nitip (menitip harga)," kata Freddy kepada Haris seperti tertulis dalam pernyataannya. Harga yang dititipkan itu beragam. Dari Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu. Freddy tak pernah menolak. Sebab dia tahu harga sebenarnya yang dikeluarkan pabrik hanya Rp 5.000 per butir. "Makanya saya tidak pernah takut jika ada yang nitip harga ke saya," ucap Freddy.

Selain memerintahkan Kepala Divisi Humas, Boy Rafli mengatakan Kepala Polri Tito Karnavian juga memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk menelusuri kebenaran cerita Haris Azhar tersebut. "Iya, Propam juga mencari tahu kebenaran info itu," kata Boy Rafli.

Boy mengatakan hingga saat ini dirinya belum bertatap muka langsung dengan Haris. Ia baru mendengar keterangan itu dari media online dan televisi. "Secepatnya dalam satu dua hari ini semoga bisa bertemu," katanya.

Mantan Kepala Polda Banten ini mengaku belum mengetahui secara pasti tindaklanjut Kepolisian setelah nanti bertemu dengan Haris. Tapi Ia memastikan polisi akan mempelajari informasi yang akan diberikan oleh Haris nantinya. "Segala sesuatu harus terbukti keakuratannya, jangan percaya gitu aja," ucap Boy.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

17 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

20 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

21 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

22 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

2 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya