Dipulangkan ke Madiun, Pengikut Gafatar Bingung Soal Pekerjaan

Reporter

Senin, 25 Januari 2016 21:08 WIB

Dua orang warga eks-Gafatar berjalan menuju terminal keberangkatan di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, 22 Januari 2016. Pemerintah memulangkan 2.391 warga eks-Gafatar ke daerah asal yaitu Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Madiun - Sukardi, 47 tahun, salah seorang anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengaku bingung setiba di kampung halamannya. Masalahnya, ia tidak memiliki harta benda untuk modal bekerja.

Aset berupa rumah dan tanah di Kelurahan Pandean telah dijual untuk pindah ke Kalimantan Barat bersama pengikut Gafatar lain. "Pulang mau kerja apa?” ujarnya, Senin, 25 Januari 2016.

Sukardi bersama anak dan istrinya kini tinggal sementara di rumah orang tuanya di Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Ia merasa tak nyaman tinggal seatap dengan orang tuanya karena, saat meninggalkan rumah beberapa waktu lalu, tidak pamit.

Menurut Sukardi, sebagian hasil penjualan tanah dan rumahnya di Madiun habis untuk membeli tanah secara patungan dengan sesama anggota Gafatar di Kalimantan Barat. Lahan seluas 43 hektare digunakan untuk membudidayakan tanaman sayuran dan sudah beberapa kali panen.

Di Kabupaten Mempawah, Kalaimantan Barat, Sukardi juga beternak sapi. Kotorannya dijadikan pupuk untuk menunjang budi daya sayuran. "Kalau untuk tempat tinggal, saya mengontrak rumah," ucap pria yang rela melepas pekerjaannya sebagai karyawan PT PLN (Persero) demi mengikuti program hijrah Gafatar ke Kalimantan Barat.

Sukardi adalah satu di antara 19 anggota Gafatar asal Kabupaten Madiun yang dipulangkan ke kampung halaman. Mereka dijemput pemerintah setempat setelah ditampung di Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur di Surabaya.

Slamet Efendi, 37 tahun, salah seorang warga yang ditinggal keluarga ke Kalimantan Barat, merasa senang atas kepulangan kerabatnya. "Bisa berkumpul keluarga lagi," katanya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Harga Beras Terus Naik, Pemkab Madiun Mulai Gelar Operasi Pasar

4 September 2023

Harga Beras Terus Naik, Pemkab Madiun Mulai Gelar Operasi Pasar

Harga beras jenis medium Rp 11.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Sebelum Resmikan Bendungan Semantok, Jokowi Mampir ke Pasar Sukolilo Madiun Bagikan Kaus dan Sembako

20 Desember 2022

Sebelum Resmikan Bendungan Semantok, Jokowi Mampir ke Pasar Sukolilo Madiun Bagikan Kaus dan Sembako

Presiden Jokowi berkunjung ke Pasar Sukolilo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun dan membagikan sembako serta kaus kepada warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Langkah Awal Sebelum Gunung Wilis Menjadi Destinasi Wisata Minat Khusus

26 Juni 2022

Langkah Awal Sebelum Gunung Wilis Menjadi Destinasi Wisata Minat Khusus

Pemerintah Kabupaten Madium menyiapkan kawasan Gunung Wilis untuk menjadi destinasi wisata minat khusus.

Baca Selengkapnya

Di HUT Kota ke-103, Wali Kota Madiun Percepat Vaksinasi Massal

23 Juni 2021

Di HUT Kota ke-103, Wali Kota Madiun Percepat Vaksinasi Massal

Program vaksinasi massal menjadi bagian percepatan penanganan Covid-19 dan peningkatan ekonomi di Kota Madiun.

Baca Selengkapnya

Cerita Taman Wisata Umbul Kesulitan Beri Pangan Satwa Akibat Pandemi

15 Januari 2021

Cerita Taman Wisata Umbul Kesulitan Beri Pangan Satwa Akibat Pandemi

Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Umbul mengalami penurunan akibat pandemi sehingga kesulitan menutupi biaya operasional.

Baca Selengkapnya

BMKG Catat 19 Gempa Melanda Madiun pada Sabtu Pagi

3 Agustus 2019

BMKG Catat 19 Gempa Melanda Madiun pada Sabtu Pagi

Sesuai data, skala gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Madiun tersebut tercatat mulai dari 2,5 hingga 3,4 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya