Pesawat T50 dilengkapi dengan beragam persenjataan. Rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder, AGM-65 Maverick rudal udara darat, dan bom GBU-38/B Joint Direct Attack Munitions. Tidak ketinggalan meriam kaliber 20mm Gatling Gun untuk melayani pertempuran dog fight di udara, dan sejumlah roket tidak berpemandu mampu diluncurkan oleh T50. wikipedia.org
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta tim investigasi segera bertindak mengungkap penyebab pasti jatuhnya pesawat TNI AU jenis T50i kemarin, Ahad, 20 Desember 2015.
"Karena baru pada 2013 kan pesawatnya dibeli," kata Zulkifli di gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 21 Desember 2015.
Zulkifli pun menyampaikan turut berduka cita atas musibah jatuhnya pesawat yang sedang melakukan akrobatik dalam Atraksi Gebyar Dirgantara AAU di Yogyakarta. "Tentu kami berharap bahwa ini merupakan yang pertama dan yang terakhir," ujar politikus dari Partai Amanat Nasional tersebut.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto juga menyatakan duka cita mendalam atas peristiwa itu. Politikus dari Partai Demokrat itu pun berharap penyelidikan oleh tim investigasi dapat segera mengungkap penyebab jatuhnya pesawat itu. "Kami menunggu hasil tim investigasi, apa yang menjadi penyebab dan apa yang sebenarnya terjadi," kata Agus.
Kemarin, pesawat milik TNI AU jenis T50i jatuh saat sedang melakukan akrobatik dalam Atraksi Gebyar Dirgantara Akademi Angkatan Udara di perkampungan dekat Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, sekitar pukul 09.40. Dalam insiden itu, dua pilot TNI AU tewas, yakni Letnan Kolonel Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi.
Dalam Atraksi Gebyar Dirgantara AAU yang digelar pada 19 dan 20 Desember 2015 itu, ada 57 pesawat tempur yang dihadirkan, di antaranya jenis T50i, F16, dan Sukhoi. Selain itu, ada pula pesawat Dinamic Pegasus dan Jupiter Aerobatic Team. Acara tersebut dibuka Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X yang ditandai dengan atraksi pesawat Su-30, T50, dan The Jupiter.