Petugas Usir Demo Freeport di Depan Lift Kantor Setya Novanto

Senin, 30 November 2015 13:47 WIB

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didampingi anggota Pamdal menggeledah ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura, Dewi Yasin Limpo, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, 21 Oktober 2015. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Ruang Lobi Utama Gedung Nusantara II yang kerap jadi jalur masuk ke ruang kerja Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto tiba-tiba ricuh saat belasan anggota lembaga swadaya masyarakat asal Papua mulai berteriak. Beberapa petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR berupaya menggeser para demonstran ke sisi kiri, menjauh dari jalur utama ke kantor Setya. Ketua Umum Rakyat Indonesia Menggugat Effendi Saman mencoba melawan dengan menolak penggeseran dan tetap berteriak. "Freeport harus diadili," kata Saman, Senin, 30 November 2015.

Tak sampai sepuluh menit, dua unit mobil angkut berjenis bak tertutup tiba di muka lobi utama. Puluhan anggota Pamdal berseragam biru dongker turun dan langsung berbaris sebelum merangsek serentak ke ruang lobi. Mereka langsung menuju ke kerumunan yang berisi anggota RIM, beberapa‎ Pamdal berseragam biru laut, dan wartawan.

"Kalau mau menyampaikan tuntutan ke arah sana, jangan di sini," kata salah satu petugas yang merangkul Saman dan membawanya ke depan Ruang Wartawan di sisi kanan lobi utama.

Saman memaparkan tujuan aksinya yaitu mendorong parlemen dan Presiden Joko Widodo membatalkan upaya renegosiasi kontrak PT Freeport Indonesia. LSM yang mengklaim beranggotakan masyarakat asli Papua ini menuding perusahaan tambang tersebut telah menguras kekayaan alam Pulau Cenderawasih tanpa memberi kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat lokal.

"Segera nasionalisasi aset-aset negara, jangan lagi bicara renegosiasi," kata Saman. "MPR dan DPR harus laksanakan sidang istimewa."

Pamdal membentuk barikade melingkar selama Saman dan anggota RIM menyampaikan aspirasi. Setelah selesai, Pamdal langsung merangkul beberapa anggota RIM dan membawanya ke luar Gedung Nusantara II. Puluhan Pamdal masih berjaga di lobi utama hingga seluruh anggota RIM ke luar.

Di area parkir, dua mobil angkut yang sebelumnya membawa puluhan anggota Pamdal justru menjemput anggota RIM. Petugas Pamdal berseragam biru laut memanggil dan menyuruh masuk anggota RIM yang justru asik menyebar dan selfie dengan latar Gedung Paripurna.

FRANSISCO ROSARIANS‎

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

8 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya