Balita Mati Misterius di Papua Bertambah Jadi 32 Orang  

Reporter

Kamis, 26 November 2015 12:36 WIB

Ilustrasi penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai, mengatakan, hingga saat ini jumlah balita yang meninggal dunia di Kabupaten Nduga bertambah satu anak sehingga korban total menjadi 32 anak. Dia menyebutkan para korban itu meninggal selama kurun waktu dari 16 Oktober sampai 20 November 2015.

"Ada kematian lagi satu bayi usia kurang dua tahun," katanya kepada wartawan saat jumpa pers di Kantor Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) di Kota Jayapura, Papua, Kamis, 26 November 2015. Namun sejumlah pemberitaan di media menyebutkan jumlah korban mencapai 41 anak.

Sedangkan terkait penyebab kematian 32 anak di Kabupaten Nduga ini, Aloysius mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebabnya. "Tapi pasien yang meninggal menunjukkan gejala-gejala, seperti panas, demam, menggigil, dan kejang kemudian meninggal dunia. Lokasi kejadian di Distrik Mbua, tepatnya di Kampung Doigimo, Opmo, Barapngin, dan Labirik," kata Aloysius.

Menurut Aloysius, pada Kamis, 26 November 2015, tim krisis senter yang berjumlah enam orang telah terbang ke Kabupaten Nduga melalui Wamena, Kabupaten Jayawijaya, guna melakukan investigasi dan tindakan-tindakan darurat lainnya.

"Semoga dalam dua hari ke depan akan segera didapatkan tindak lanjut kerja yang akan dilakukan Dinas Kesehatan dan lembaga terkait dengan penyelesaian masalah di Distrik Mbua ini," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Nduga, Mesak Kogoya, mengatakan, para balita meninggal secara misterius di Kabupaten Nduga sepanjang November 2015 ini. Kasus ini terjadi di dua distrik, yaitu Distrik Mbua dan Distrik Bumulyama.

Menurut Mesak, di Mbua ada Puskesmas dan dokter, serta tim Satgas Kaki Telanjang yang berjumlah tujuh orang. Satgas Kaki Telanjang merupakan satuan tugas yang dibentuk UP2KP. Satu tim terdiri atas tujuh orang yang khusus melayani kesehatan ke pelosok-pelosok Papua. Namun karena kampung-kampung jaraknya berjauhan, mereka kesulitan memberikan pelayanan yang memadai.

"Ini mengakibatkan petugas yang ada tak mampu menjangkau semua kampung. Karena saat petugas berada di kampung yang satu, di kampung lainnya terjadi kematian. Sedangkan di Distrik Bumulyama, tak ada Puskesmas, hanya ada Pustu," kata Mesak.

Kepala Seksi Wabah dan Bencana Provinsi Papua, Yamamoto Sasarari, menjelaskan, dari gambaran klinis yang dilaporkan, diduga balita-balita itu mengalami pneumonia bronkitis. "Tapi ini baru dugaan. Untuk lebih pastinya setelah kami melakukan pemeriksaan di lapangan. Dari gambaran klinis itu juga, tidak ada hog cholera," kata Sasarari.

Kepala Distrik Mbua, Erias Gwijangge, mengatakan, kematian balita ini terjadi setelah kemarau berkepanjangan, dan hujan baru turun di daerah itu. "Waktu beberapa kali turun hujan, hewan ternak di kampung-kampung mendadak mati. Babi dan ayam mendadak mati tanpa diketahui penyebabnya," katanya.

CUNDING LEVI

Berita terkait

Kapolri Benarkan Sempat Terjadi Kericuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe

28 Desember 2023

Kapolri Benarkan Sempat Terjadi Kericuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe

Sigit menyatakan telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Jayapura Gelar Jambore Kader Siaga Malaria

28 Juli 2023

Kabupaten Jayapura Gelar Jambore Kader Siaga Malaria

Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kinerja kader Siamal.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Jayapura Siap Resmikan Tower BTS di Lima Kampung

17 April 2023

Pj Bupati Jayapura Siap Resmikan Tower BTS di Lima Kampung

Tower BTS di lima kampung hasil pembangunan PT Telkomsel.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo Punya Motto Hapus Air Mata, Apa Itu?

11 April 2023

Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo Punya Motto Hapus Air Mata, Apa Itu?

Pj Bupati Jayapura Triwarna Purnomo menyampaikan program 100 hari kepemimpinannya dan punya motto Hapus Air Mata.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

Kongres Masyarakat Adat Nusantara Hasilkan Maklumat Tanah Tabi

4 November 2022

Kongres Masyarakat Adat Nusantara Hasilkan Maklumat Tanah Tabi

Terdapat 17 poin yang tertuang pada Maklumat Tanah Tabi.

Baca Selengkapnya

Bupati Jayapura: Balai Adat Simbol Kebangkitan Masyarakat Adat

28 Oktober 2022

Bupati Jayapura: Balai Adat Simbol Kebangkitan Masyarakat Adat

Balai adat adalah tempat masyarakat adat berkumpul untuk mengambil berbagai keputusan penting.

Baca Selengkapnya

Bupati Jayapura Resmikan Saliyap Kampung Mekari

28 Oktober 2022

Bupati Jayapura Resmikan Saliyap Kampung Mekari

Acara peresmian balai adat ini kental dengan tradisi masyarakat adat setempat.

Baca Selengkapnya

Ketika Rombongan dari Bumi Raja-Raja Maluku Menginjak Tanah Tabi

21 Oktober 2022

Ketika Rombongan dari Bumi Raja-Raja Maluku Menginjak Tanah Tabi

Mahkota berbulu kasuari dan noken menjadi lambang persaudaraan dalam pesta penyambutan masyarakat adat dari Maluku.

Baca Selengkapnya