TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono meminta anggota Dewan menerima kritik yang menilai kinerja lembaga itu belum maksimal. "Kita tidak perlu emosional," kata Agung dalam pidato pembukaan masa sidang di gedung MPR/DPR, Kamis.Kritik tajam yang belakangan diterima parlemen adalah mengenai kegiatan studi banding oleh para anggotanya. Pada 16-23 Desember 2005, 15 anggota Badan Urusan Rumah Tangga melakukan studi banding ke Mesir dan Uni Emirat Arab. Studi banding itu menuai kritik karena tidak memiliki agenda yang jelas. Selain itu, hasil survei Transparency International menyimpulkan partai politik dan parlemen sebagai lembaga terkorup.Menurut Agung, sudah banyak kritik yang disampaikan soal kinerja dan peranan Dewan. "Kritik tajam yang disampaikan juga dilakukan melalui jajak pendapat dengan menggunakan metode ilmiah tertentu," ujar Agung.Walaupun tidak sepenuhnya benar, Agung melanjutkan, dalam konteks demokrasi kritikan adalah wajar. "Dewan harus mencitrakan dirinya dengan baik serta mampu berikan infromasi yang tepat dalam menjawab kritikan," katanya. Pramono