Diduga Suap Ribuan Dokter, Begini Jawaban Interbat  

Reporter

Selasa, 3 November 2015 10:27 WIB

Pengacara Interbat, Peter Talaway. TEMPO/Artika Farmita

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan obat PT Interbat diduga menyuap para dokter. Dokumen yang dimiliki Tempo menunjukkan lebih dari 2.100 dokter menerima pemberian dari perusahaan yang berdiri pada 1948 tersebut. (Baca: Eksklusif, 2.125 Dokter Diduga Terima Suap Obat Rp 131 Miliar)

Direktur Utama Interbat Noto Sukamto menolak permintaan wawancara majalah Tempo. Dia meminta pengacaranya, Pieter Talaway, menjawab pertanyaan tim investigasi Tempo. Ditemui di kantornya di Surabaya, Jumat dua pekan lalu, Pieter membantah hasil penelusuran Tempo.

Suap Dokter = 40 % Harga Obat: Inilah Modus yang Mengejutkan
Eksklusif, Suap Obat: Dirut RSCM Pernah Ditawari PSK


Pieter menuding perusahaan kliennya difitnah sejumlah karyawan yang sedang bersengketa dengan Interbat--perusahaan yang masuk lima besar farmasi di Indonesia. “Berita miring sudah banyak,” katanya. Berikut ini petikan wawancaranya.

Mengapa Interbat memberikan komisi kepada para dokter?
Semua perusahaan itu cari untung, tapi harus ikut aturan. Kalau mengirimkan sales untuk menawarkan dan mempromosikan obat ke dokter, masak enggak boleh?

Kami memiliki dokumen yang menunjukkan Interbat memberi fee kepada dokter dan rumah sakit.
Tidak ada komisi, hanya ada potongan. Kalau dia beli banyak, ya dapat potongan. Jadi tidak luar biasa kalau kami kasih potongan 50 persen. Diskon itu antara perusahaan dan apotek, bukan dokter.

Tapi data dan informasi yang kami peroleh tidak seperti itu. Komisi diberikan agar dokter meresepkan obat produksi Interbat, benarkah?
Dokter itu bukan orang bodoh. Mereka tunduk terhadap kode etik. Mereka tahu obat mana yang baik, dan itu yang dipakai. Komisi untuk para dokter itu nonsense.

Sejumlah dokter mengatakan ditawari komisi oleh medical representative (medrep) Interbat dan mengaku menerima duit.
Bisa saja karyawan pemasaran memakai trik yang tidak jujur untuk mengejar omzet. Tapi itu di luar aturan perusahaan, dan kami tidak mau begitu. Kalau ketahuan, karyawan itu kami tindak.

Artinya, yang memberikan duit adalah medrep Interbat?
Boleh jadi dia membohongi perusahaan. Bilangnya, transportasi mobil rusak, tapi dia ambil (duit pengganti) dari situ untuk bonus ke dokter. Ada target yang harus dipenuhi, lalu dia dapat bonus.

Sebagian dokter menerima duit langsung dari rekening pemilik Interbat, Noto Sukamto. Apakah itu memang kebijakan perusahaan?
Itu tidak mungkin. Kalau itu ada, tolong tunjukkan, dan kami akan laporkan ke polisi karena itu pasti palsu. Ini cara-cara karyawan Interbat mengancam perusahaan dengan cara yang tak fair. Ini keterlaluan.

Mengapa karyawan mengancam perusahaan?
Saat ini ada beberapa karyawan menuntut pesangon puluhan miliar rupiah kepada perusahaan melalui Pengadilan Hubungan Industrial. Mereka mengancam akan mempublikasikan kebobrokan perusahaan. Ini kan namanya pemerasan. Berita miring ini sudah banyak. Kadang-kadang mereka yang sedang memiliki perkara merekayasa sendiri.

Tapi kami mendapatkan kopi bukti transaksinya (Tempo menunjukkan salah satu bukti cek untuk seorang dokter).
Ini customer doang, tak terkait dengan pemberian kepada dokter. Tak ada pengiriman ke dokter sama sekali.

Interbat juga membiayai sejumlah dokter ke luar negeri.
Kalau ke luar negeri, pasti ada alasan lain. Mungkin ikatan dokter meminta sumbangan. Yang jelas, bukan karena dokter memberi resep. Itu nonsense. Sudahlah, logikanya tidak masuk. Kalau resep kan tergantung pasien. Saya penasihat hukum Interbat, tapi tidak pernah memakai produk Interbat, karena saya merasa tidak cocok.

TIM INVESTIGASI TEMPO


Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Pergi Haji Hingga PSK
Heboh Suap Dokter: Resepkan, Nanti Aku Kasih Mobil....?





Advertising
Advertising


Berita terkait

Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

11 hari lalu

Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

Ketua PB IDI mengatakan dokter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi kesehatan dalam menangani pasien tetapi harus dengan pendekatan humanis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Terawan jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan, IDI: Prerogatif Presiden

12 hari lalu

Prabowo Tunjuk Terawan jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan, IDI: Prerogatif Presiden

Presiden Prabowo telah melantik Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden di Bidang Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Surat Terbuka Dokter ke Prabowo soal Menteri Kesehatan dan Isu Pendidikan

18 hari lalu

Surat Terbuka Dokter ke Prabowo soal Menteri Kesehatan dan Isu Pendidikan

Sejauh ini, menurut Eka, IDI tidak dilibatkan dalam penyaringan calon Menteri Kesehatan untuk kabinet PRabowo.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Gempa Bandung Kena ISPA Hingga Kecemasan, IDI Sebut Butuh Obat Mendesak

45 hari lalu

Pengungsi Gempa Bandung Kena ISPA Hingga Kecemasan, IDI Sebut Butuh Obat Mendesak

Beragam jenis penyakit merebak di kalangan pengungsi korban gempa bermagnitudo 4,9 di Garut dan Bandung. Kebutuhan obat belum terpenuhi sepenuhnya.

Baca Selengkapnya

Biaya Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Airlangga

23 Agustus 2024

Biaya Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Airlangga

Segini Program Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Airlangga

Baca Selengkapnya

5 Tahap Mendapatkan Gelar Dokter Spesialis

23 Agustus 2024

5 Tahap Mendapatkan Gelar Dokter Spesialis

Setelah menyelesaikan PPDS, dokter spesialis harus lulus ujian dari IDI untuk memperoleh sertifikat spesialis.

Baca Selengkapnya

Dari IPB University dan DuckDuckGo sampai Risiko Aborsi Sekalipun Bersyarat di Top 3 Tekno

4 Agustus 2024

Dari IPB University dan DuckDuckGo sampai Risiko Aborsi Sekalipun Bersyarat di Top 3 Tekno

Selain prestasi IPB University, kelebihan-kekurangan DuckDuckGo, dan risiko aborsi dari IDI, ada pula krisis Kopi Arabica dan cuaca Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prediksi Hujan Lebat di Jawa Barat pada Akhir Pekan, Risiko Aborsi, Cuaca Jakarta

4 Agustus 2024

Top 3 Tekno: Prediksi Hujan Lebat di Jawa Barat pada Akhir Pekan, Risiko Aborsi, Cuaca Jakarta

Topik tentang BMKG memprediksi hujan lebat akan melanda Jawa Barat pada akhir pekan ini menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

IDI Sebut Judi Online bak Penyakit Menular dan Sedang Ciptakan Pandemi

26 Juli 2024

IDI Sebut Judi Online bak Penyakit Menular dan Sedang Ciptakan Pandemi

Spesialis jiwa konsultan di RSCM terangkan kesamaan pinjol dan judi online serta pengaruhnya di otak orang muda.

Baca Selengkapnya

Wacana Dokter Asing Praktek di Indonesia, Pemecatan Dekan FK Unair: Risiko Menyuarakan Hati Nurani

6 Juli 2024

Wacana Dokter Asing Praktek di Indonesia, Pemecatan Dekan FK Unair: Risiko Menyuarakan Hati Nurani

Pemerintah membuka keran masuknya dokter asing menuai pro-kontra. Pemecatan Dekan FK Unair Budi Santoso karena penolakan rencana ini?

Baca Selengkapnya