TEMPO.CO, Jakarta - Calon menteri baru dalam Kabinet Kerja, yaitu Pramono Anung, Thomas Lembong, dan Darmin Nasution tiba di Istana Negara pada pukul 12.15 WIB. Namun Pram masih enggan mengakui bahwa ia telah dipilih Presiden menjadi Sekretaris Kabinet untuk menggantikan Andi Widjajanto.
"Nanti saja dilihat, tunggu saja," kata Pram saat tiba di Kompleks Istana, Rabu, 13 Agustus 2015. Mengenai perombakan kabinet, Pram mengatakan bahwa Presiden pasti memiliki pertimbangan tersendiri sehingga melakukan penyegaran. "Tentunya Presiden dengan segala pengalamannya dalam mengelola pemerintahan ini ada pertimbangannya," katanya.
Sementara itu, Darmin mengaku datang ke Istana untuk melakukan gladi resik pelantikan. "Nanti ya, mau gladi resik dulu," kata Darmin sebelum masuk ke kompleks Istana. Tom Lembong masih enggan berkomentar mengenai posisinya yang baru. "Nanti ya ada waktunya," katanya.
Presiden hari ini akan merombak enam menteri di dalam jajaran Kabinet Kerja. Sumber Tempo yang mengetahui perombakan kabinet menyebut enam menteri yang akan dirombak adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofjan Djalil, Menteri Koordinator bidang Maritim Indroyono Susilo, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto juga masuk dalam daftar menteri yang akan dirombak.
Sebagai gantinya, Darmin Nasution akan mengisi posisi Menko Perekonomian, Rizal Ramly akan menjadi Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan akan merangkap jabatan sebagai Menkopolhukam, dan Kepala Kantor Staf Presiden Sofjan Djalil akan menggantikan Andrinof sebagai Kepala Bappenas, sementara Rachmat Gobel akan digantikan oleh Tom Lembong. Pelantikan berlangsung pukul 13.10 WIB di Istana Negara.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.