TEMPO.CO, Jakarta - Ketua The Institute for Ecosoc Right Sri Palupi mengatakan Presiden Joko Widodo terlambat merespons situasi perekonomian dan kemiskinan yang dirasakan rakyat jika baru membongkar menteri-menteri ekonominya sekarang. Sebab, setelah berjalan hampir setahun, janji-janji Nawacita sama sekali belum terasa.
"Pak Jokowi pernah berjanji membangun perekonomian kerakyatan dan dari pinggiran, kan?" ujar Sri ketika dihubungi, Rabu, 12 Agustus 2015. Menurut dia, selama ini menteri-menteri perekonomian hanya memikirkan kepentingan secara makro saja, tetapi tak terbukti bisa meningkatkan daya saing negara di dunia.
Sri menilai selama ini yang selalu digembar-gemborkan hanya situasi perekonomian dunia. Situasi di bawah dan pinggiran negeri justru jarang sekali diperhatikan. Tak hanya bidang perekonomian, bidang politik dan HAM pun terbukti tak stabil melihat banyaknya konflik yang terjadi.
"Setahun belakangan ini, para menteri perekonomian hanya fokus kepada kepentingan koorporasi saja," katanya. Karena itu, ia berharap perombakan pos menteri-menteri ekonomi akan lebih memperhatikan ekonomi kerakyatan dan membangun pinggiran Nusantara.
Sri juga menganggap seharusnya presiden sudah mulai dapat mengevaluasi menteri-menteri dalam waktu enam bulan pertama masa jabatan. Penggantian menteri menunggu masa jabatan satu tahun terlihat seperti membuang-buang waktu.
Beredar kabar muncul beberapa nama menteri yang akan diganti. Namun kepastian tersebut baru akan terjawab siang nanti ketika Presiden Joko Widodo mengumumkannya secara resmi di Istana Negara. Mereka adalah:
1. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil akan digantikan Darmin Nasution.
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago akan digantikan Sofyan Djalil.
3. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan digantikan ekonom Thomas Lembong.
4. Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo akan digeser oleh Rizal Ramli.
5. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno akan digantikan Luhut Binsar Panjaitan yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
6. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto akan digantikan Pramono Anung.
