Menteri Koordinator Bidang Politik, hukum dan keamanan, Tedjo Edhi melihat proses pemusnahan sabu seberat 862kg di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 27 Januari 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno mulai berpamitan kepada koleganya di Kementerian. Setelah sepuluh bulan menjabat menteri, Tedjo harus melepaskan jabatan karena adanya reshuffle kabinet.
Perombakan kabinet atau reshuffle itu rencanakan diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini. "Sehubungan berakhirnya jabatan saya selaku Menko Polhukam, saya mohon diri dan mohon maaf atas khilaf dan salah," katanya lewat pesan berantai, Rabu, 12 Agustus 2015.
Tedjo juga menyampaikan rasa terima kasih karena mendapat dukungan selama menjadi menteri. "Terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama selama saya menjabat. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan hidayah kepada kita semua. Amin. Tedjo Edhi Purdijatno."
Presiden dijadwalkan akan mengumumkan reshuffle kabinet hari ini pukul 14.30 WIB di Istana Negara. Semalam Presiden memanggil sejumlah menteri ke Istana Merdeka. Empat menteri yang dipanggil Jokowi, antara lain termasuk Tedjo Eddy Purdjiatno.
Ada pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Selain itu, ikut dipanggil Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Pertemuan itu diduga pembahasan akhir perombakan kabinet. Wacana ini muncul sejak awal tahun. Pengamat hingga kelompok relawan pendukung Jokowi, bahkan mendatangi kantor Dewan Pertimbangan Presiden pada Rabu, 5 Agustus 2015 untuk menyampaikan masukan atas kinerja Kabinet Kerja.