TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke Istana Negara, Jakarta, pekan lalu. Kendati demikian, ia menampik persamuhan keduanya membahas kocok ulang menteri alias reshuffle.
“Seminggu lalu itu iya, saya ke sana, ke Pak Presiden. Ya 10 hari lalu ya,” kata Mardiono saat dihubungi, Senin, 30 Januari 2023.
Dia menjelaskan, pertemuannya dengan Jokowi dalam rangka melaporkan tugasnya sebagai utusan khusus presiden. Usai tidak menjabat sebagai anggotan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Mardiono didapuk sebagai utusan khusus presiden (UKP). “Oh saya melaporkan tugas-tugas saya, ya sebagai UKP, utusan khusus Presiden,” ujarnya.
Mardiono menampik jika ada bahasan soal reshuffle dalam pertemuan itu. “Enggak ada, dengan saya tidak ada. Kalau dengan PPP artinya dengan saya, tidak ada pembicaraan soal reshuffle,” kata dia.
Usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, desakan kepada Partai NasDem untuk keluar dari koalisi pendukung Jokowi meruak. Anies dinilai sebagai antitesa Jokowi. Salah satu desakan yang paling vokal berasal dari partai pengusung Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Adapun Jokowi bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Kamis, 26 Januari 2023. Kendati demikian, Jokowi enggan merespon apakah isu reshuffle turut dibahas dalam persamuhan tersebut.
"Mau tau aja," kata Jokowi saat ditemui usai mengumumkan dimulainya kick off di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu, 29 Januari 2022.
Selebihnya, Jokowi hanya merespons santai ketika ditanya soal pertemuan ini. "Pertemuannya ya biasa-biasa saja," kata dia.
Di sisi lain, Jokowi masih memberikan jawaban yang sama ketika ditanya soal reshuffle. Termasuk, soal reshuffle akan diumumkan 1 Februari mendatang. "Nanti tunggu saja," kata dia.
IMA DINI SHAFIRA | FAJAR PEBRIANTO
Baca: Jokowi soal Kabar Reshuffle Rabu Pon Pekan Depan: Nanti Tunggu Saja