Diintimidasi, Seminar Tentang Kasus 1965 Dibatalkan

Reporter

Kamis, 6 Agustus 2015 20:58 WIB

Tumiso bersama korban pelanggaran HAM tahun 1965/66 lainnya melakukan aksi di pelataran gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, (4/6). Mereka mendesak Komnas HAM untuk menyatakan peristiwa 1965/66 sebagai pelanggaran HAM berat, serta mengumumkan hasil penyelidikannya. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta – Acara seminar dan lokakarya tentang peristiwa 1965 di Salatiga, Jawa Tengah, dibatalkan. Panitia merasamendapat intimidasi dan teror dari sebuah organisasi kemasyarakatan. "Acara ditunda sampai waktu yang belum ditentukan," Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965 (YPKP 65), Bedjo Untung, Kamis 6 Agustus 2015.


“Intimidasi dan teror dilakukan beberapa ormas setempat yang menyerukan warga untuk berjihad menyerang lokasi pertemuan,” ujar Bedjo saat konferensi pers pernyataan sikap YPKP 65 di Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di Jakarta.


Bedjo menuturkan menjelang pelaksanaan semiloka, tersebar isu di sosial media bahwa YPKP 65 mengibarkan bendera bergambar palu arit di sekitar lokasi pertemuan. “Saya sudah mengkonfirmasi dan meminta panitia mengecek kebenaran berita tersebut. Itu tidak benar, itu hanya manipulasi dan provokasi,” ujarnya.

Menurut Bedjo, YPKP sama sekali tidak bertujuan membangkitkan kembali ideologi Partai Komunis Indonesia dalam semiloka tersebut. "Kami hanya memperjuangkan para korban eks 65 untuk dipulihkan hak-haknya sebagai warga negara," tuturnya.

Karena kondisi di lapangan tidak kondusif, Bedjo memutuskan untuk menunda semiloka. “Setelah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan internal YPKP 65, kami memutuskan untuk menunda acara demi menghindari potensi kerugian di masyarakat," ucapnya.

Rencananya Semiloka YPKP 65 diselenggarakan di Wisma LP3S, Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 7-8 Agustus 2015. Sedianya acara tersebut dihadiri oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia/ Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia dan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Penolakan terhadap acara ini merupakan kedua kalinya dialami YPKP 65 dalam enam bulan terakhir. Sebelumnya, pertemuan YPKP 65 di Bukittinggi, Sumatera Barat juga dibubarkan paksa oleh warga setempat. Seluruh peserta dan pengisi acara termasuk pengacara YPKP, Nursyahbani Katjasungkana, diusir oleh warga.

RADITYA PRADIPTA

Berita terkait

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

10 April 2019

Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

Rencana ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa sudah kerap didengungkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

5 Juni 2018

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu bukan hanya pekerjaan rumah Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

10 Januari 2018

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

Jaksa Agung HM Prasetyo mencontohkan kasus pelanggaran HAM di masa lalu pada 1965-1966, sulit untuk ditemukan pelaku dan mengumpulkan buktinya.

Baca Selengkapnya

Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

9 Desember 2017

Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

Kontras mengungkapkan aparat keamanan diduga menjadi aktor dominan kasus pelanggaran HAM di Sumatera Utara. Kontras menyoroti praktek tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

7 Desember 2017

Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

KontraS menyebutkan kasus La Gode merupakan teguran yang tepat begi profesionalisme TNI

Baca Selengkapnya

KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

7 Desember 2017

KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

Kasus La Gode menjadi perhatian KontraS.

Baca Selengkapnya

Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

6 Desember 2017

Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

Kontras menemukan bukti bahwa La Gode sempat menemui istrinya pada masa pelariannya. La Gode menceritakan kekerasan yang dialaminya.

Baca Selengkapnya

Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

1 Desember 2017

Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

Kontras berharap penyelidikan kasus kematian La Gode berjalan transparan, obyektif dan akuntabel.

Baca Selengkapnya

Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

29 Oktober 2017

Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

Kontras meluncurkan film dokumenter tentang Yusman Telaumbanua, pemuda Nias yang divonis hukuman mati oleh pengadilan.

Baca Selengkapnya