Kasus Bentrokan Tolikara, 4 Orang Masih Diburu

Reporter

Senin, 27 Juli 2015 16:12 WIB

Para korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Mereka rata-rata menderita luka tembak di bagian kaki dan tangan terkena serphan peluru. Dari 11 orang yang jadi korban tertembak, ada enam yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Rudolf Patrige mengatakan akhirnya dua tersangka kerusuhan Tolikara, yakni AK, 26 tahun, dan JW, 31 tahun, mengaku bersama empat rekan mereka dan anggota massa lainnya menyerang warga yang beribadah di Karubaga, Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015. Hal tersebut terungkap dalam pemeriksaan oleh penyidik di Polda Papua.

Empat rekan kedua tersangka itu saat ini masih diburu. “Keempat orang rekan AK dan JW itu yakni, pertama, mahasiswa berinisial WW. Yang kedua berinisial YW. Terus yang ketiga identitas atau namanya belum diketahui. Lalu yang keempat seseorang berinisial YY yang belum diketahui identitasnya secara lengkap," kata Patrige kepada wartawan di Markas Polda Papua, Kota Jayapura, Senin, 27 Juli 2015.

Menurut Patrige, hingga saat ini penyidik Polda Papua telah memeriksa 68 saksi, yang 31 di antaranya merupakan polisi, 24 korban kerusuhan, dan 11 warga sipil.

"Dalam penyidikan, semua pihak yang ada dalam kejadian ini bisa saja akan direposisi kembali untuk dilihat lagi peran mereka masing-masing," kata Patrige.

Dari data yang didapat Tempo, AK dan JW ditangkap pada Kamis, 23 Juli 2015, sekitar pukul 17.00 WIT di Karubaga, Tolikara. Keesokan harinya, mereka diterbangkan ke Polda Papua di Kota Jayapura. Kini keduanya masih ditahan di Rumah Tahanan Polda Papua.

"Kami mengambil alih kasus ini, sebab termasuk kasus besar. Dalam penyidikannya, kami juga dibantu Mabes Polri Jakarta," kata Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende, Jumat, 24 Juli 2015.

Bentrokan terjadi pada Jumat pagi, 17 Juli 2015, ketika puluhan orang yang diduga anggota jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) memprotes penyelenggaraan salat Id di lapangan Markas Komando Rayon Militer 1702-11/Karubaga. Mereka berdalih telah memberitahu agar ibadah Lebaran tak dilaksanakan di daerah tersebut karena berbarengan dengan acara seminar dan kebaktian kebangunan rohani pemuda GIDI.

Polisi yang mengamankan lokasi salat Id sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Namun massa mengamuk hingga menyebabkan puluhan kios dan satu musala di sekitar lapangan habis terbakar. Seorang korban tewas dan belasan lainnya luka-luka terkena peluru.

CUNDING LEVI

Berita terkait

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

30 Juni 2018

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

26 Juni 2018

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.

Baca Selengkapnya

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

26 Mei 2018

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.

Baca Selengkapnya

Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

17 Januari 2018

Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

Satgas terpadu Polda Papua mengirimkan bahan pangan termasuk susu dan makanan untuk balita Asmat yang banyak menderita campak dan gizi buruk.

Baca Selengkapnya

Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

27 Desember 2017

Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

Bhayangkara Offroad menjelang pilkada 2018 ini akan dilaksanakan paling cepat Januari 2018, paling lambat awal Februari 2018

Baca Selengkapnya