Para pemudik dari arah Jawa Tengah dan sekitarnya memadati jalur Pantura wilayah Pamanukan, Subang, Jabar, Minggu (26/8). ANTARA/M.Ali Khumaini
TEMPO.CO, Cirebon - Padatnya arus lalu lintas, membuat pengaturan dilakukan secara manual. Alasannya, lampu lalu lintas justru menyebabkan kemacetan karena padatnya pemudik. Hal ini terlihat di perempatan Palimanan, Cirebon. Polisi terlihat berjaga di masing-masing sudut untuk mengarahkan kendaraan mana dulu yang harus lewat. Baik dari Cirebon menuju Bandung atau Jakarta, maupun dari Jakarta menuju Cirebon maupun dari Bandung menuju Cirebon.
Kepala Polisi Resor Cirebon Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto, mengatakan arus balik diprediksi akan terus bertambah hingga malam nanti. "Sekarang (kepadatan) masih berlangsung," katanya, Selasa, 21 Juli 2015.
Selain itu, pemudik yang kembali ke Jakarta, khususnya pemudik yang menggunakan sepeda motor diwajibkan berhenti di check point. Check point tersebut bertempat di Markas Brimob Winong. Di lokasi itu, polisi menyediakan tempat beristirahat dan bengkel gratis.
Petugas kepolisian terlihat memasang traffic cone di tengah jalan dan langsung meminta pemudik motor yang berjalan di sebelah kiri untuk masuk ke areal check point. "Mereka harus beristirahat untuk menjaga keselamatan pemudik sendiri," kata Chiko.
Sementara itu, padatnya kendaraan di jalur utama Pantura membuat kendaraan harus kembali dialihkan ke jalur Pantura tengah melalui Karangampel. Sekitar pukul 11.00 WIB kendaraan baik sepeda motor, mobil pribadi, hingga bus dialihkan ke Pantura tengah dari Pegambiran masuk ke Kota Cirebon-Gunung Jati-Kapetakan-Karangampel-Indramayu.
"Buka-tutup masih kami lakukan, sesuai situasi arus lalu lintas di Pantura utama," kata Kapolres Cirebon Kota Ajun Komisaris Besar Eko Sulistyo Basuki. Sekitar pukul 12.30 WIB arus kendaraan kembali dialihkan ke Pantura utama.