Minta Dana Aspirasi Rp 125 Miliar, DPRD Tidore Dikritik  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 7 Juli 2015 10:02 WIB

Sejumlah aktivis Forum Masyarakat Penyelamat APBN melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2010. Para aktivis melakukan aksi penolakan dana aspirasi untuk anggota DPR sebesar Rp 15 miliar per daerah pemilihan per bulan yang dinilai telah merampok uang rakyat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Ternate - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, mewacanakan alokasi dana aspirasi dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2016 hingga mencapai Rp 125 miliar.

Wacana dana aspirasi di DPRD Kota Tidore Kepulauan itu pertama kali digulirkan Fraksi Amanat Indonesia Raya yang terdiri dari gabungan partai Amanat Nasional dan Partai Gerinda. Melalui ketua fraksinya Taufik Samaka, fraksi ini meminta DPRD membahas dana aspirasi yang digunakan untuk percepatan program pembangunan di masing-masing daerah pemilihan. Dana itu nantinya diperuntukan untuk 25 anggota DPRD Kota Tidore sehingga per anggota mendapatkan Rp 5 miliar.

Menurut Taufik Samaka, Ketua Fraksi Amanat Indonesia Raya, pembahasan dana aspirasi di Kota Tidore penting dilakukan untuk menjaga wibawah lembaga di mata masyarakat. Dengan dana aspirasi DPRD tidak lagi salahkan masyarakat, lantaran banyak program pembangunan yang sudah diakomodir.

“Dana ini masih usulan, dan untuk jelasnya akan saya hubungi lagi karena saat ini saya masih ada tamu,” kata Taufik saat dihubungi Tempo, Senin 6 Juli 2015.

Anas Ali, Ketua DPRD Tidore Kepulauan saat dihubungi Tempo juga enggan menanggapi masalah dana aspirasi. “Saya ada di luar daerah, nanti hubungi lagi,” kata Anas.

King Faisal Soelaiman, staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate menilai, wacana usulan dana aspirasi di DPRD Tidore Kepulauan merupakan usulan yang bisa berpotensi terjadinya korupsi. Wacana itu juga menjadi cermin masih rendahnya pemahaman anggota DPRD terhadap posisi lembaga legislatif dalam ketatanegaraan.

Menurut King, di Kota Tidore, pengalokasian dana aspirasi dinilai tidak relevan dan urgen dilakukan. Usulan tersebut juga dianggap dapat memotong peran pemerintah sebagai pelaksana program.

“Karenanya itu sebaiknya Dewan di Tidore memposisikan diri sebagai lembaga yang memonitoring program pembangunan bukan sebaliknya. Jika dana aspirasi ini tetap muncul, publik akan mencatat hal itu sebagai dosa politik anggota DPRD,” kata King

BUDHY NURGIANTO


Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

5 jam lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

42 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

45 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

50 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

59 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya