Ibu kandung Angeline, Hamidah (kedua kanan) saat akan menjemput jenazah Angeline di RS Sanglah Denpasar, Bali, 16 Juni 2015. Jenazah Angeline ditunda pemulangannya ke Banyuangi karena masih ada penyelidikan lebih lanjut dari kepolisian. ANTARA/Wira Suryantala
TEMPO.CO, Denpasar - Setelah menunggu lebih dari tujuh jam, jenazah Angeline Margriet Megawe akhirnya dikirim ke rumah duka di Banyuwangi, Selasa, 16 Juni 2015 sore. Proses pengiriman jenazah diwarnai oleh tangis haru kedua orang tua Angeline saat dilepas dari RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Iring-iringan takbir dan doa bergemuruh di depan pintu masuk kamar jenazah RSUP Sanglah. Warga pun berjubel untuk bisa melihat dari dekat peti mati Angeline yang berwarna cokelat dan ditutup kain berwarna hijau. (Baca: Tragedi Angeline, Agus Diancam: Kamu atau Aku yang Mati)
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. Setelah ini jenazah sudah bisa dipulangkan,” kata Misyal B. Achmad, kuasa hukum yang ditunjuk Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi agar mendampingi Hamidah, ibu kandung Angeline.
Misyal juga mengatakan bahwa hasil otopsi jenazah sudah selesai dilakukan dan sudah tidak diperlukan lagi untuk proses penyidikan. Karena itu, dia berharap agar kasus Angeline terus diusut oleh pihak kepolisian sampai tuntas.
Kedua orang tua Angeline tampak tak kuasa membendung rasa sedih tatkala melihat putri keduanya dimasukkan ke dalam mobil jenazah. Ayah kandung Angeline, Rosidi, terlihat menangis haru sembari menjaga putrinya di dalam ambulans.
“Semoga Angeline masuk surga, semoga Angeline masuk surga,” teriak warga yang bergemuruh di antara lafal takbir dan doa bersama.
Di depan mobil ambulans yang mengantarkan Angeline tertulis kalimat, “Selamat jalan Angeline, semoga kamu diterima di sisi-Nya.” Boneka peninggalan dan foto almarhum Angeline juga turut dipajang di depan mobil ambulans. (Baca juga: Kisah Douglas, Ayah Angeline: Sahabat Baik dan Kematiannya)
Angeline diantar menggunakan iring-iringan sembilan mobil dari keluarga besar di Banyuwangi beserta Pemerintah Daerah Banyuwangi. Mereka akan menempuh perjalanan jauh ke Banyuwangi hingga lebih dari enam jam. “Semoga penyeberangannya lancar dan tidak ada hambatan,” kata petugas patroli yang ikut dalam iring-iringan.