Kisah Angeline: Saat Itu Anjing Polisi Sulit Masuk ke Rumah  

Reporter

Editor

Kurniawan

Selasa, 16 Juni 2015 07:04 WIB

Seorang anak tengah berdoa untuk Angelina korban pembunuhan di Bali, saat acara pelepasan dan ramah tamah siswa di Makassar, 14 Juni 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , Denpasar : Kesan mengenai lambatnya proses penemuan mayat Angeline dan pengungkapan para pelaku pembunuhan dibantah oleh Komisi Kepolisian Nasional. Usai bertemu, jajaran Polda Bali, Senin, 15 Juni 2015, mereka menyebut hal itu karena polisi harus mematuhi sejumlah prosedur operasional. (Baca: TRAGEDI ANGELINE: Menteri Yuddy dan Nazar yang Tak Sampai)

"Jangan sampai juga misalnya melanggar hak privasi," kata Hamidah Abdurrahman, komisioner Kompolnas. Itu yang menyebabkan saat pencarian Angeline, anjing pelacak tak bisa masuk ke dalam area rumah. "Kan pagarnya cukup tinggi dan tidak bisa sembarangan masuk," ujarnya. (Baca: TERUNGKAP: Penyebab Kematian Ayah Angkat Angeline)

Mengenai kesibukan pencarian Angeline yang lebih awalnya lebih tertuju di luar rumah, menurut Hamidah, karena petunjuk awalnya memang lebih banyak terarah keluar. "Kalau ini upaya mengecohkan polisi, kami belum sampai ke penilaian itu," ujarnya. Tapi setelah didalami, polisi pun akhirnya kembali fokus ke lingkungan rumah.

Simak
ANGELINE DIBUNUH: Kisah Om Doug, Ayah Angkat Si Bocah Malang
EKSKLUSIF: Agus Blak-blakan Pria yang Dekat dengan Margriet

Komisioner Kompolnas lainnya, Edy Saputra Hasibuan, menyatakan, kasus ini adalah kasus yang berat bagi polisi, sehingga tidak bisa dinilai dari segi cepat atau lambatnya. "Kami sih maunya cepat, tapi yang lebih penting adalah ketepatan dan profesionalismenya," ujarnya.

Baca juga:
TERUNGKAP: Ibu Angkat Angeline Dikenal Pengusaha, Ternyata...
ANGELINE DIBUNUH: Muncul Laura Pembela Si Ayah Angkat

Pengakuan Agustinus Tae yang berubah-ubah juga menjadi tantangan karena harus diuji dengan bukti-bukti yang akurat di lapangan. "Sekarang ini prosesnya baru penetapan satu tersangka serta satu tersangka dalam kasus penelantaran anak. Itu sementara yang kita lihat sambil menunggu perkembangan lebih lanjut," ujarnya.

Mengenai kemungkinan adanya penyuapan terhadap polisi, menurutnya, sampai saat ini belum ada indikasinya. Namun pihaknya berjanji akan memprosesnya bila memang ada laporan masyarakat atau indikasi yang menunjukkan hal itu. Kompolnas sendiri akan berada di Denpasar hingga Rabu mendatang untuk ikut mengawasi proses pengungkapan kasus ini.

ROFIQI HASAN

Berita Menarik Lainnya
Bela Ibu Angkat Angeline, Farhat Abbas: Jangan Lebay!
Setelah UPS, Bareskrim Periksa Lulung dalam Kasus Pemindai

Baca juga:
Calon Panglima TNI: Jokowi Jagokan Gatot, Kubu Mega Bereaksi
Kisah Douglas, Ayah Angeline: Sahabat Baik dan Kematiannya

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya