Warga Kudus ke DPRD: Apa Tak Malu dengan Sunan Kudus?  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 1 Juni 2015 18:39 WIB

Petugas satpol PP melakukan penggusuran tempat prostitusi dan hiburan malam di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin 26 Januari 2015. Barang milik tempat hiburan malam terlihat berada di sekitar area penggusuran. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Kudus - Ratusan orang dari Aliansi Masyarakat Peduli Kudus, Jawa Tengah, menggelar sidang tandingan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kudus, Jawa Tengah, pada Senin, 1 Juni 2015.

Alasannya, mereka kecewa karena anggota Dewan tak kunjung mengesahkan rancangan peraturan daerah tentang hiburan malam. “Apa tidak malu dengan Sunan Kudus jika ada karaoke dan hiburan malam yang mulai menjamur di Kudus. Ini tidak sesuai dengan jiwa kami,” kata koordinator aksi, Sururi Mudjib, berapi-api.

Menurut dia, rancangan perda tentang hiburan malam sudah sangat pas diterapkan di Kudus. Sebab, ujar dia, Kudus identik dengan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. “Ditakutkan, jika hiburan malam mulai menjamur, akan merusak moral masyarakat,” ujarnya.

Sururi menganggap hiburan malam tidak cocok diterapkan di Kudus. “Lebih banyak unsur maksiatnya daripada manfaat,” ucapnya.

Dalam sidang tandingan itu, massa meminta anggota Dewan yang setuju dengan rancangan perda ini berdialog secara terbuka dengan mereka. Menurut Wakil Ketua DPRD Kudus Ilwani, ada beberapa unsur dalam rancangan perda yang melanggar konstitusi, di antaranya kesalahan judul perda itu yang tak sesuai dengan isinya.

“Ini kalau kami paksakan untuk disahkan, akan kalah di pengadilan jika ada yang menggugat,” tutur Ilwani, yang disambut sorakan massa.

Sempat terjadi adu mulut serta gebrakan meja dalam aksi massa itu. Massa yang terlihat emosi mulai memukul kursi dengan palu kayu yang mereka bawa. Seorang polwan memperingatkan massa. “Saya minta untuk tetap tenang. Kami tidak ingin ada bentrokan. Jika sampai terjadi, terpaksa akan kami amankan,” katanya.

Menurut hasil penelitian Litbang Muslimat Nahdlatul Ulama Cabang Kudus, hiburan malam akan berdampak pada kerusakan moral masyarakat sekitar. “Jika diteruskan, akan banyak masalah-masalah sosial yang ditimbulkan,” ujar Sekretaris Muslimat NU Cabang Kudus Anisa Listiana.

FARAH FUADONA

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

7 hari lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

10 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

11 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

18 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

21 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

24 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

52 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

21 Maret 2024

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

18 Maret 2024

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

13 Maret 2024

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya