Kalla: Siapa Pun yang Diangkat Presiden Bisa Diganti

Reporter

Kamis, 7 Mei 2015 19:49 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla diwawancara wartawan dalam pembukaan 2015 Institute of International Finance (IIF) Asian Summit di Jakarta, 7 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla kembali menegaskan perlunya perombakan kabinet. Perombakan, kata Kalla, tak hanya sebatas menteri, tapi juga menyasar pejabat yang diangkat Presiden Joko Widodo.

“Penting untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, di situ pentingnya,” ujar Kalla setelah membuka seminar soal kekayaan intelektual Indonesia di Hotel Luwansa, Jakarta, 6 Mei 2015. ”Siapa pun yang diangkat presiden itu bisa diganti. Itu saja rumusnya.”

Namun Kalla belum mau berkomentar ihwal kapan waktu yang tepat untuk merombak kabinet. “Tunggu saja waktunya, sabar-sabar saja,” kata dia.

Di kantornya, Senin lalu, Kalla juga mengungkapkan alasan pentingnya perombakan kabinet. ”Perlu peningkatan kinerja, tentu dibutuhkan orang-orang yang sesuai dengan kemampuannya,” ujarnya.

Kinerja Kabinet Kerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla yang tak memuaskan memang tengah disorot. Penilaian itu, misalnya, tecermin dari hasil sigi PoltrackingIndonesia yang dilansir April lalu. Hasil sigi itu menyebutkan, menteri bidang ekonomi menduduki peringkat pertama menteri dengan kinerja buruk. Peringkat kedua diduduki menteri bidang hukum.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati, mengatakan Kabinet Kerja Jokowi sudah saatnya dirombak. Perombakan, kata dia, terutama harus menyasar tim ekonomi. Alasannya, menurut Sri, angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2015 hanya 4,71 persen. Kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi mentok di angka 5,01 persen. "Melihat tren penurunan seperti ini, berarti ada mismanagement. Ini harus segera dievaluasi untuk mencapai target pertumbuhan tahunan 5,7 persen," kata Enny.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, partai pengusung Jokowi-Kalla, Hasto Kristiyanto, mendukung perlunya evaluasi kabinet. Hasto menyoroti kinerja kesekretariatan Istana yang harus diperbaiki. Ia mencontohkan beberapa peraturan pemerintah yang tak diinformasikan dengan baik kepada presiden, dari proses penyusunan hingga aturan tersebut dikeluarkan. Instansi yang dimaksudkan oleh Hasto adalah Sekretariat Kabinet. “Yang terjadi menunjukkan ketidakcermatan,” katanya.

Jokowi mengaku belum mengambil keputusan ihwal perombakan kabinet. Sejauh ini, kata dia, baru sebatas evaluasi kinerja menteri. "Saya sudah sampaikan bolak-balik. Setiap pekerjaan, setiap yang kerja, semua menteri, kita lihat harian, mingguan, bulanan," kata Jokowi kemarin. ”Soal reshuffle, nanti kita lihat.”

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menilai Jusuf Kalla terlalu bersemangat melontarkan pernyataan perlunya perombakan kabinet kepada publik. Padahal, kata dia, Jokowi lebih bersikap hati-hati. “Jangan sampai wakil presiden yang semangat, padahal reshuffle itu domain presiden," ujar Gun Gun.

REZA ADITYA | ANANDA TERESIA | INDRI MAULIDAR | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

28 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

28 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya