Wakil Bupati Serang, Tatu Chasanahmendatangi KPK untuk menjenguk adiknya Chaeri Wardana alias Wawan yang ditahan di Rutan KPK, Jakarta (1/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Serang - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Banten Tatu Chasanah menilai islah atau langkah perdamaian antara DPP Golkar kubu Aburizal Bakrie atau Ical dan kubu Agung Laksono sulit tercapai. “Kelihatanya agak susah, karena kedua kubu sudah tidak berkomunikasi, tapi kami berharap masih ada jalan keluar,” ujar Tatu, Rabu, 5 Mei 2015.
Wakil Bupati Serang ini mengatakan sudah siap kembali mengikuti pilkada Kabupaten Serang tahun ini meski tanpa mesin politik Golkar.
Tatu menyatakan telah menyiapkan tiga alternatif dalam pilkada Kabupaten Serang di tengah kekisruhan DPP Partai Golkar. Tiga alternatif itu adalah maju bersama Partai Golkar, koalisi parpol non-Golkar, dan jalur perseorangan atau independen.
“Kami pengurus Golkar sudah siap dengan semua kemungkinan jika Partai Golkar tidak bisa menjadi peserta pemilu, termasuk jalur independen,” ucapnya.
Adik kandung Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah itu menuturkan DPD Golkar Banten sudah mulai bersikap tegas terhadap DPP yang dinilai telah mengorbankan kader di daerah dengan kekisruhan yang berlanjut tersebut. “Kami sudah berusaha menjadi pemenang pada pemilihan legislatif tahun 2014. Dan alhamdulillah, kami di Banten jadi pemenang," kata Tatu.
Sementara itu, komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serang, Abidin Nasyar, menyatakan pihaknya masih menunggu keputusan KPU pusat terkait dengan kisruh sejumlah partai saat ini. "Saya belum bisa berkomentar banyak. Yang pasti, kita akan jalankan keputusan dari KPU RI," ujar Abidin.
Sebelumnya, Tatu secara resmi diusung Partai Golkar untuk kembali maju dalam pilkada Kabupaten Serang. Keputusan pengusungan tersebut melalui Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Partai Golkar Kabupaten Serang yang digelar pada Agustus lalu.
Selain diusung Partai Golkar, Tatu sudah mendekatkan diri ke sejumlah parpol, yakni Partai Hanura, Partai Demokrat, PPP, Partai NasDem, dan PDI Perjuangan.