Rekonstruksi Batal, Novel KPK Pilih Tunggu Pengacaranya

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 2 Mei 2015 01:14 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) mengenakan baju tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, 1 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bengkulu - Jumat malam, 1 Mei 2015, rencananya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, akan menjalani proses rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap pencuri sarang walet. Namun reka ulang kejadian pada 2004 itu belum dilakukan.

Hanafi, pengacara yang semula disediakan Kepolisian Daerah Bengkulu untuk mendampingi Novel menjalani rekonstruksi, mengatakan Novel meminta penyidik Kepolisian untuk menunggu pengacara KPK yang akan didatangkan dari Jakarta. (Baca: Jokowi Minta Novel Tak Ditahan, Budi Waseso: Jangan Lebay!)

"Dia meminta untuk menunggu pengacaranya dari Jakarta," kata Hanafi saat ditemui usai bertemu dengan Tim Penyidik Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri dan Novel di ruang tunggu VIP Bandar Udara Fatmawati Kota Bengkulu sekitar pukul 23.35 WIB. (Baca: Jokowi Minta Novel Baswedan KPK Tak Ditahan)

Novel diduga terlibat kasus penganiayaan pencuri sarang burung walet pada 2004. Saat itu dia menjabat Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Resor Kota Bengkulu. Novel disebut menembak dan menyiksa empat pencuri itu. Salah satu di antaranya meninggal, lainnya luka berat.

Tim Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menangkap Novel di rumahnya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara Jumat 1 Mei 2015. Penyidik KPK yang kini berstatus tersangka kasus dugaan penganiayaan dibawa dengan mobil menuju Gedung Bareskrim, dini hari ini. (Baca: Jokowi Perintahkan Novel Tak Ditahan, Ini Kata Kapolri)

Hanafi sendiri datang ke bandara atas permintaan Polda Bengkulu untuk mendampingi Novel Baswedan. "Kami belum tahu pasti apakah rekonstruksi dilanjutkan malam ini, yang pasti Novel meminta untuk menunggu pengacaranya," ujarnya.

Sekitar pukul 19.45 wib Novel dan Tim Penyidik tiba di Bandara Fatmawati menggunakan pesawat nonkomersial milik Polri. Rombongan langsung disambut Kepala Polda Bengkulu Brigadir Jenderal M. Guhfron. Sekitar pukul 22.10 WIB, Hanafi datang ke bandara.

Puluhan polisi berjaga di sekitar bandara. Aparat kepolisian berjaga dan hilir mudik di sekitar ruang tunggu bandara. Mereka membawakan makanan kotak hingga durian untuk menjamu para tamu Polda Bengkulu yang ada di ruang VIP tersebut.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

11 jam lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

17 jam lalu

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

1 hari lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

1 hari lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

3 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya