Keluarga Terpidana Mati Terus Mengiba pada Jokowi

Reporter

Selasa, 28 April 2015 19:32 WIB

Raji Sukumaran (tengah), ibu dari terpidana mati asal Australia Myuran Sukumaran, menangis saat tiba di pelabuhan Wijayapura, Cilacap, 28 April 2015. Myuran dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menyelundupkan 8,3 Kg heroin dari Indonesia ke Australia. Getty Images/Ulet Ifansasti

TEMPO.CO, Cilacap - Ibunda terpidana mati Myuran Sukumaran, Raji Sukumaran, meminta Presiden Joko Widodo memaafkan anaknya. Ia tak ingin mati dieksekusi malam ini, Selasa 28 April 2015. "Aku tidak akan melihatnya lagi. Mereka akan membawanya pada tengah malam dan menembaknya. Saya meminta pemerintah untuk tidak membunuhnya. Jangan bunuh dia hari ini," katanya, Selasa, 28 April 2015.


Adapun Chintu Sukumaran, saudara Myuran Syukumaran, mengatakan, "Kami menghabiskan beberapa jam terakhir dengan saudara kami. Kami tidak punya banyak waktu. Kami berbicara tentang hukuman mati,” katanya.


Chintu mengisahkan, Myuran Sukumaran tahu apa yang diharapkan keluarga, agar hukuman mati dihentikan, hanyalah usaha yang sia-sia. Upaya itu tidak akan menyelesaikan apa-apa. “Jika sembilan orang mati hari ini, besok, bulan depan, itu tidak akan menghentikan apapun,” ucapnya.


Chintu melanjutkan kata-katanya, “Jangan biarkan ibu dan kakak saya harus mengubur adik saya. Saya meminta orang-orang Indonesia untuk menunjukkan belas kasihan,” tuturnya.


Menurut Chintu, Myuran telah mengatakan kepada keluarganya bahwa meski menghadapi eksekusi mati, dia akan menjadi kuat. “Kami masih memiliki harapan yang tepat sampai detik terakhir bahwa presiden akan melihat orang-orang ini sebagai individu dengan keluarga yang mengasihi mereka dan menunjukkan belas kasihan.”


Advertising
Advertising

Michael Chan, saudara Andrew Chan, sambil menahan air mata juga meminta hal yang sama kepada Presiden Jokowi. "Hari ini mungkin salah satu hari paling sulit bagi kami sebagai keluarga untuk menghadapi semua ini. Justeru Andrew lebih tegar dalam menghadapi ini dibanding kami,” ujarnya.


Menurut Michael, apa yang dilaluinya hari ini cukup sulit. Ia berharap tidak ada keluarga lain yang melalui hal yang sama dengan keluarga mereka. “Bayangkan, sembilan keluarga dalam penjara mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai,” ucapnya.


Michael mengatakan, apa yang dilaluinya merupakan sebuah penyiksaan. “Ini penyiksaan. Berjalan keluar dari sana dan mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya,” tutur dia.


Michael menuturkan, harus ada moratorium hukuman mati. Ia berharap Presiden Jokowi punya hati dan menunjukkan belas kasihan untuk menghentikannya.


ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

30 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya