DPR Ngotot Bangun Gedung Baru, Cuma Buat Nampung Buku  

Reporter

Senin, 27 April 2015 17:28 WIB

Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (14/4). Dalam aksi damai tersebut mereka menolak dan mendesak pembatalan pembangunan gedung baru DPR yang dinilai sebagai pemborosan keuangan negara. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Winantuningtyas Tuti mengungkapkan pembangunan gedung baru mendesak dilakukan karena keterbatasan ruang penyimpanan buku dan koleksi dewan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Ia mengklaim gedung baru tersebut akan menjadi sarana belajar terbuka bagi masyarakat, sekaligus ikon nasional.

"Kami belum punya tempat representatif untuk menampung koleksi buku dan peninggalan DPR, maka muncul ide pembangunan gedung baru," kata Winantuningtyas di Senayan, Senin 27 April 2015.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto mengungkapkan rencana pembangunan gedung baru di Kompleks Parlemen Senayan saat rapat paripurna Jumat pekan lalu. Menurut dia, rencana pembangunan ini sudah diajukan dalam usulan anggaran DPR tahun 2016 dan diteken Presiden Joko Widodo untuk peresmian pada 16 Agustus 2015.

"Dalam rangka penguatan kelembagaan, DPR membentuk Tim kerja Pembangunan Perpustakaan, Museum, Research Center, dan Ruang Kerja Anggota dan Tenaga Ahli DPR RI yang sekaligus akan menjadi ikon nasional," kata Setya Novanto saat pidato rapat paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 24 April 2015.

Menurut Win, DPR memerlukan gedung yang cukup dan terpadu untuk menampung ribuan koleksi DPR. Terdapat 15 ribu koleksi buku dan artikel yang dimiliki DPR namun tidak disusun rapi. Selain itu, ada 550 koleksi dari zaman Volksraad hingga DPR periode ini.

Koleksi buku ditaruh di perpustakaan utama Gedung Nusantara I, Lantai 7 Gedung Sekretariat Jenderal DPR, dan sisanya tersebar di gedung dekat pelayanan kesehatan dan basement. Sedangkan koleksi benda ditempatkan di mezanine Gedung Kura-Kura.

"Ada banyak tawaran tapi kami tunda karena keterbatasan tempat," kata Win. Ia mengklaim total luas bangunan untuk menampung koleksi sekitar 850 meter.

Selain membangun museum dan perpustakaan, DPR akan mendirikan gedung sentra riset lengkap dengan sarana teknologi dan informasi. "Nanti untuk sarana belajar dan pengembangan akses dewan ke konstituen," kata dia.

Rencana pembangunan gedung baru DPR sudah muncul sejak 2010. Tapi rencana tersebut selalu ditolak. Selain tak efektif, DPR
dianggap tak sensitif atas kondisi ekonomi ma syarakat. Pada Mei 2011, rencana pembangunan ber nilai Rp 1,16 triliun itu dihentikan.

Hingga kini, Setjen belum merilis anggaran pembangunan tersebut. Namun, tim kerja telah dibentuk.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

12 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

17 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

20 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

23 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya