Bocoran Pertanyaan DPR dalam Uji Kelayakan Badrodin Haiti

Reporter

Kamis, 16 April 2015 10:04 WIB

Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (kanan) berbincang dengan para Anggota Komisi III DPR di kediamannya di Jalan M. Kahfi I, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 15 April 2015. Komisi III DPR memutuskan untuk lebih dulu mengunjungi kediaman Badrodin Haiti meski belum digelar rapat pleno internal. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. Komisi Hukum DPR telah menyiapkan sejumlah pertanyaan soal program dan visi-misi Badrodin.

"Saya sudah siapkan 13 pertanyaan, soal sinergi, pelayanan, personel kepolisian, dan lain-lain," kata Wakil Ketua Komisi Hukum Benny Kabur Harman saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 April 2015.

Badrodin menjalani uji kelayakan setelah dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Februari lalu. Pencalonannya menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencalonan Badrodin sempat menuai protes karena Dewan sudah menetapkan Budi Gunawan sebagai Kapolri terpilih. Namun, belakangan dibatalkan oleh Jokowi.

Setelah pertemuan DPR dengan Jokowi, DPR melunak dan memproses pencalonan Badrodin. Sesuai Undang-Undang Kepolisian, DPR memiliki waktu 20 hari hingga 20 April 2015 untuk menetapkan Kapolri definitif.

Selain Benny, anggota Komisi Hukum dari Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, mengatakan akan menyoroti dua hal dalam tanya-jawab dengan Badrodin pagi ini. Pertama soal peran polisi dalam penegakan hukum yang berwawasan keadilan restoratif.

"Sehingga tak ada lagi proses hukum konvensional dalam kasus seperti Nenek Asyani, Minah, anak di bawah umur dihukum mati seperti di Nias," kata Arsul saat dihubungi Tempo.

Kedua, ia akan menanyakan bagaimana cara Badrodin meningkatkan kepercayaan publik kepada polisi. "Kepercayaan itu rendah terutama setelah kisruh polisi dengan KPK," kata dia.

Sedangkan anggota Komisi Hukum dari PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan akan menanyakan soal anggaran kepolisian yang melonjak 15 kali lipat sejak 15 tahun reformasi birokrasi kepolisian.

"Sekarang anggaran mencapai Rp 46 triliun, bagaimana kinerjanya? Lalu bagaimana perilaku dan budaya kepolisian?" kata dia. Ia menilai saat ini polisi masih sering bersikap kasar kepada masyarakat dan menerima imbalan. "Bagaimana Badrodin menyikapi ini?"

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya