Pelajar Tersangka Kasus Tato Hello Kitty Ujian di Penjara

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 12 April 2015 11:58 WIB

Dokumen rahasia negara, soal Ujian Nasional (UN) saat akan disortir oleh petugas di Rayon 01, SMA Negeri 77, Cempaka Putih, Jakarta, 11 April 2015. Pemerintah memastikan nilai ujian nasional tak menjadi satu-satunya syarat kelulusan siswa. Sekolah akan melihat berbagai aspek untuk menentukan kelulusan siswa masing-masing. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Empat siswa dari sejumlah sekolah di Sleman dan Yogyakarta akan mengikuti ujian nasional (UN) di dua lembaga pemasyarakatan mulai Senin besok. Kepala LP Wirogunan, Kota Yogyakarta, Zaenal Arifin mengatakan sudah menyiapkan ruang khusus ujian untuk dua tahanan pelajar. "Sudah kami siapkan tempatnya. Nanti ujiannya diawasi guru," katanya pada Ahad, 12 April 2015.

Dua peserta UN di penjara Wirogunan itu merupakan tersangka kasus penganiayaan pelajar bertato Hello Kitty di Bantul. Kasus hukum yang menjerat mereka sedang dalam proses penanganan Kepolisian Resor Bantul. Menurut Zaenal, salah satu dari dua tahanan, yang berinisial WR dan MAP, itu merupakan pelajar SMK di Kota Yogyakarta.

Dia menambahkan, proses ujian dua siswa tahanan LP Wirogunan ini bisa diliput media. Tapi mereka tidak bisa diwawancarai ataupun diambil gambarnya dari depan. "Kami akan menempatkan mereka dengan posisi duduk yang hanya bisa diambil gambarnya dari arah punggung saja," kata Zaenal.

Di LP Cebongan, Sleman, juga ada dua pelajar yang akan mengikuti UN. Keduanya merupakan siswa asal sekolah di Kabupaten Sleman. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji menyatakan memang ada empat siswa yang akan menggarap soal UN di LP. "Tiga siswa berasal dari sekolah di Sleman dan seorang lagi asal sekolah di Yogyakarta," kata Baskara, kemarin.

Baskara menuturkan di tiap LP akan ada dua pengawas untuk memantau ujian. Ada seorang petugas khusus untuk membawa soal ke setiap LP.

Adapun siswa yang berhalangan mengikuti ujian di sekolah, misalnya sedang menjalani perawatan di rumah sakit, belum ada laporannya di Disdikpora DIY. Menurut Baskara, laporan mengenai siswa yang berhalangan ikut ujian karena berbagai sebab masih dikumpulkan dari seluruh Provinsi DIY.

Tapi, berdasarkan pantauan Tempo, di SMAN 8 Kota Yogyakarta tercatat ada satu siswa yang tidak mampu mengikuti UN susulan karena sakit parah. "Kena virus dan demam tinggi, jadi tak bisa ikut ujian," kata Kepala SMAN 8 Kota Yogyakarta Munjid Nur Alamsyah.

Berdasarkan data Disdikpora DIY, terdapat 48.612 peserta UN di seluruh Provinsi DIY. Mereka tersebar di 207 SMA dan MA serta 201 SMK. Di antara sekolah-sekolah itu, terdapat 36 sekolah penyelenggara UN secara computer based test (CBT).

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya